Selasa, 23 Desember 2014

Pendidikan sebagai proses Transformasi Budaya



Pendidikan sangat penting bagi kita, karena melalui pendidikan kita bisa mengetahui baik, buruk dan melalui pendidikan juga kita mengenal budaya. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan budaya karena antara pendidikan dan budaya terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yaitu nilai-nilai. Dengan demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tidak ada suatu pendidikan tanpa kebudayaan dan masyarakat.
Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan karena pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan dasar sebagai bekal hidup. Pengetahuan dasar untuk bekal hidup yang dimaksudkan adalah kebudayaan. Pendidikan bertujuan membentuk manusia agar dapat menunjukkan perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya yang mampu bersosialisasi dalam masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahahankan kelangsungan hidup. Pendidikan berbasis budaya menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengatasi segala tantangan kehidupan yang berubah-ubah dan semakin berat. Selain itu pendidikan memberikan jawaban dan solusi atas penciptaan budaya yang didasari oleh kebutuhan masyarakat sesuai dengan tata nilai dan sistem yang berlaku di dalamnya.
Pendidikan sebagai transformasi budaya dapat dikatakan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Seperti bayi lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaa-kebiasaan tertentu. Larangan-larangan, anjuran dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai bnyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makan, bercocok tanam dan lain-lain. Nilai-nilai kebudayaan mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya, nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab dan lain-lain, nilai yang kurang cocok diperbaiki misalnya, tata cara perkawinan, dan nilai yang tidak cocok diganti misalnya, pendidikan seks yang dulu diasingkan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan formal. Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-semata mengenalkan budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok.
Setiap masyarakat dalam suatu daerah pasti memiliki budaya sendiri-sendiri yang disadari maupun tidak disadari akan mentransformasikan kepada generasi selanjutnya. Pross pewarisan budaya imi dapat dilakukan oleh siapapun dan oleh lembaga pendidikan apapun , baik itu formal, informal ataupun nonformal. Kebudayaan yang akan ditransformasikan kepada generasi selanjutnya haruslah budaya yang baik, diantaranya budaya bertanggung jawab, budaya untuk jujur, dan budaya menghormati orang yang lebih tua. Cara mentransformasikan budaya antara berbagai pusat pendidikan mempunyai cara yang berbeda-beda, namun mempunyai tujuan yang sama yaitu agar budaya yang baik itu dapat diteruskan oleh generasi selanjutnya.
Contoh konkret yang diambil yaitu transformasi budaya bertanggung jawab. Dalam pendidikan formal , apalagi pendidikan dasar, guru mempunyai wewenang penuh dalam kelas. Guru berperan penting dalam proses transformasi budaya dan dalam penyampaian ilmu . yang dapat dilakukan pendidik dalam pendidikan formal adalah memberikan pekerjaan rumah pada siswa. Dengan pemberian tugas atau pekerjaan rumah, siswa mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika siswa tidak menyelesaikan baik sengaja ataupun tidak, guru dapat memberi sanksi yang mendidik bagi mereka. Apabila hal ini dibiasakan, maka akan terbentuk rasa tanggung jawab dalam diri siswa. Dalam contoh ini, telah terjadi proses transformasi kebudayaan bertanggung jawab dalam lingkungan pendidikan formal. Dan dalam pendidikan informal kegiatan pendidikan dilakukan oleh keluarga ataupun lingkungan. Pendidikan informal merupakan dasar pembentuk karakter anak karena keluarga merupakan agen sosialisasi pertama bagi anak. Anak akan meniru tingkah laku atau kebiasaan yang dilakukan oleh anggota keluarga. Jadi keluarga harus mampu memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai budaya yang baik yaitu salah satunya budaya bertanggung jawab. Untuk mentrasnformasikan budaya bertanggung jawab dalam pendidikan informal dapat dilakukan dengan pembagian tugas bagi masing-masing anggota keluarga. Hal ini sudah sering dilakukan oleh keluarga-keluarga pada masa sekarang. Selain mengajarkan untuk bertanggung jawab tanggung jawab, cara ini juga dapat mengajarkan anak untuk mandiri, menghargai, dan tidak bergantung pada orang lain. Pada pendidikan nonformal transformasi budaya dilakukan dengan cara pembagian kerja sperti pada pendidikan informal. Dalam organisasi, banyak  agenda kegiatan yang akan diselenggarakan. Masing-masing kegiatan ada seseorang penanggung jawab. Orang tersebut yang mempunyai tanggung jawab atas acara yang di pegang. Apakah acara tesebut akan berhasil atau tidak. Awalnya pengurus lama memberikan contoh kepada pengurus baru, selanjutnya pada kepengerusan yang akan datang pengurus baru menerapkan hasil transformasi budaya tersebut, dan melanjutkan kepada pengurus yang lebih baru. Hal itu berlangsung terus menerus baik disadari maupun tidak sadari, baik disengaja maupun tidak.
Segala sesuatu yang ada dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Baik buruknya perilaku atau sikap masyarakat juga tergantung pada kebudayaan. Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang ditaati dan diajarkan dari generasi ke generasi berikutnya. Secara sadar atau tidak sadar, masyarakat melalui anggota-anggotanya akan mengajarkan kebudayaan. Proses mengajar inilah disebut sebagai transformasi budaya atau pewarisan budaya. Proses transformasi budaya dapat dilakukan dengan cara mengenalkan budaya, memasukkan aspek budaya dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, transformasi kebudayaan dilakukan melalui proses belajar yang selanjutnya bisa berupa sosialisasi. Sosialisasi adalah proses berinteraksi satu sama lain untuk belajar memainkan peran dan menjalankan fungsi, serta mengembangkan relasi sosial di dalam masyarakat. Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung meliputi kelompok sosial seperti keluarga, teman sepermainan, dan sekolah, lingkngan kerja maupun media massa.
Pendidikan merupakan bentuk strategi kebudayaan yang paling efektif untuk membangun suatu budaya dengan mewujudkan masyarakat yang baik, serta membangun peradaban umat manusia yang selaras dengan cita-cita kemanusiaan. Manusia yang tidak mengenal budaya sama saja tidak mengenal bangsanya sendiri. Oleh karena, kita harus melestarikan dan menjaga budaya dengan cara dalam proses pendidikan dimasukkan unsur-unsur budaya agar keluarannya  dari pendidikan tidak hanya pengetahuan saja tapi siap untuk hidup dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar