Sabtu, 20 Desember 2014

KEPRIBADIAN MUSLIM DALAM AL-QUR’AN (surat Al-kafhi ayat 19 dan 21)



surat Al-kafhi ayat 19 dan 21 yang artinya: Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.(Al-khafi ayat 19)
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya." .(Al-khafi ayat 21)
Dan ketika mereka menuju keluar goa dan bertanya pada seseorang ternyata mereka tertidur 300 tahun ada yang bilang 309 tahun. Disini mereka kebingungan karena diatas gua mereka terdapat bangunan yang megah dan merka bertanya “bangunan apakah yang berada di atas gua ini”, dan orang tersebut menjawab “ itu adalah bangunan untuk beribadah” 
Cerita awal sebelum mereka terbangun dari tidur nya itu, pada masa kekaisaran roma Decius, ada tujuh orang pemuda di tuduh memeluk agama Kristen. Dan 7 pemuda tersebut akan dianiaya, sebelum dianiaya mereka diberikan waktu untuk menyangkal iman mereka. Mereka menyerahkan harta merekakepada orang miskin, lalu pergi ke gunung untuk berdoa dan tertidur. Ketika melihat bahwa sikap mereka terhadap agama kafir belum berubah, kaisar memerintahkan agar mulut gua itu disegel.
menurut para ulama’- terdiri dari tujuh orang pemuda yaitu:
1) Maksalmina
2) Tamlikha
3) Martunus
4) Bainunus atau Nainunus
5) Sarbunus
6) Dzunuanus
7) Kasyfitatanunus

Bersama mereka seekor anjing bernama Qitmir mengekori mereka. Pemuda-pemuda ini beriman kepada Allah di tengah kekufuran kaum dan bangsa mereka.
Ratusan tahun berlalu. Setelah beberapa lama pada masa pemerintahan teodosius, pemilik tanah itu memutuskan untuk membuka mulut gua yang disegel itu, untuk dijadikan kandang sapinya. Setelah dibuka, ia menemukan ketujuh pemuda itu sedang tidur di dalamnya. Mereka terbangun, dan merasa baru tertidur satu hari saja. Salah seorang dari mereka kembali ke Efesus. ia tercenang menyaksikan bangunan-bangunan dengan tanda-tanda salib di atasnya. Orang-orang yang ditemuinya tercengan ketika pemuda itu berusaha menggunakan mata uang lama dari pemerintahan Desius. Uskup dipanggil untuk mewawancarai ketujuh pemuda itu. Mereka menceritakan kisah ajaib itu, lalu meninggal sambil memuji Allah.
Dapat diambil kesimpulan bahwa orang-orang pada masa kekaisaran roma Decius, pemimpin mereka tidak akan mau menerima agama selain agama yang di pegang oleh raja kaisar roma dan jika ada agama selain agama yang dipegang raja tersebut akan di siksa dan ada 7 orang yang memeluk agama tersebut yaitu Maksalmina, Tamlikha, Martunus, Bainunus atau Nainunus,,Sarbunus, Dzunuanus, Kasyfitatanunus dan ada satu anjing yang ikut bersama mereka, dan nama anjing tersebut yaitu qitmir.
Setelah mereka terbangun dan sudah 309 tahun mereka lewati dengan hanya tidur yang mereka rasa hanya setengah dari dan ada teman nya yang bilang itu satu hari tapi dalam kenyataan mereka sudah 309 tahun, dan setelah mereka keluar mereka melihat keajaiban allah yang maha adil bahwa orang-orang yg beriman kepada allah akan menemukan jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar