Pendidikan
merupakan suatu proses terhadap anak didik yang berlangsung terus sampai anak
didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu
tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pribadi susila, maka ia sepenuhnya
mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya dan masyarakatnya.
Sedangkan akhlak
merupakan suatu perilaku seseorang yang menunjukkan baik buruknya perilaku
tersebut sehingga dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
Jadi pendidikan
akhlak merupakan proses terhadap anak didik yang berlangsung terus menerus
sampai anak didik mencapai pribadi yang dewasa sehingga mampu membedakan mana
yang baik dan buruk sehingga dapat mencapai akhlaqul karimah.
Sedangkan
menurut Al-Ghazali menyatakan
bahwa pendidikan akhlak mempunyai dua syarat:
- Perbuatan itu senantiasa tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dalam jiwanya, dengan pertimbangan dan pemikiran yakni bukan adanya suatu tekanan atau intimidasi dan paksaan dari orang lain.
- Perbuatan senantiasa dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama, hingga dapat menjadi kebiasaan.
Dengan
demikian maka sesungguhnya tujuan dari pendidikan akhlak adalah menanamkan jiwa
pada anak didik berupa sifat-sifat yang utama yaitu sebagaimana telah
digariskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, berupa perwujudan akhlakul-karimah
dalam kehidupan sehari-hari.
Rosulullah
SAW bersabda :
“Sesungguhnya
aku diutus untuk memyempurnakan budi pekerti yang mulia” (H.R Ahmad dan Baihaqi dari Abu
Hurairah R.A).
Dalam zaman sekarang ini, pendidikan
akhlak sangatlah diperlukan disamping kemajuan teknologi yang semakin pesat
persaingan untuk saling menang juga sangat sulit bahkan akhlak yang seharusnya
diterapkan dalam kehidupan sudah tidak ada lagi diterapkan. Tengok saja pelajar
SMA sekarang ini, mereka sering tawuran bahkan mereka tega membunuh orang. Hal
ini membuktikan bahwa pendidikan yang tinggi tak ada gunanya jika tidak ada
pendidikan akhlak didalamnya. Oleh karena pendidikan akhlak harus diterapkan dalam
sekolah baik SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
Dalam pendidikan akhlak tidak hanya
dilakukan saat belajar disekolah, akan tetapi kita harus mulai sejak anak-anak,
karena dalam mengembangkan akhlak tentulah butuh waktu yang lama. Oleh karena
itu pendidikan akhlak sewaktu masih anak-anak akan sangat mempengaruhi
akhlaknya saat ia dewasa. Pendidikan akhlak merupakan pengajaran yang menitik
beratkan pada perilaku sikap terhadap nilai-nilai agama. Dalam menjalankan
konsep pendidikan akhlak tentulah hal ini berkaitan dengan konsep pendidikan
adab dalam islam.
Adapun
perbutan-perbuatan itu bisa dalam kategori akhlak jika memenuhi empat
persyaratan:
Pertama, adanya perbuatan baik dan buruk, artinya bahwa seseorang
dapat saja berbuat sesuatu sesuai dengan kondisi kejiwaannya yang kemudian hal
itu mengarahkan dirinya kepada dua perbuatan tadi.
Kedua, adanya kemampuan untuk melakukan kedua-duanya. Dalam hal
ini, ketika seseorang kondisi akal dan pikirannya berada dalam keadaan sadar,
maka orang tersebut tentunya akan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain. Tetapi bila sebaliknya, maka ia akan melakukan sesuatu
yang mengarah kepada hal yang destruktif (merusak).
Ketiga, pengetahuan seseorang tentang keduanya. Perihal baik dan
buruk memang merupakan keadaan yang berlaku bagi individu maupun kolektif.
Seseorang yang sempurna akal budinya tentunya dengan sendirinya ia akan
mengetahui mana saja sesuatu itu baik dan buruk, sebab dua hal itu selalu
mengitarinya dalam setiap jejak langkahnya dalam proses kehidupan.
Keempat, adanya sesuatu dalam jiwa yang membuatnya cenderung kepada
salah satu dari keduanya serta dengan mudah dapat dilakukan antara yang baik
dan buruk tersebut.
Dalam
menjalankan pendidikan akhlak hal yang utama adalah dari pendidik atau guru.
Hal ini karena guru merupakan contoh dari anak didik, sebelum guru memulai
pendidikan akhlak alangkah baiknya jika guru tersebut memperbaiki akhlaknya
terlebih dahulu.
Ada
beberapa cara dalam pendidikan akhlak yaitu :
1.
Menerapkan agama dengan sebaik-baiknya
Indonesia merupakan salah satu negara yang menyatakan
keharusan bagi warganya untuk memeluk agama dan hal ini dinyatakan dalam
Pancasila, artinya negara ini percaya bahwa dengan adanya agama yang
benar-benar dijalankan dengan baik, maka akan menuntun pemeluknya pada jalan
kebenaran. Begitu pula dengan sikap seseorang yang tentunya dapat dipahami dari
perilakunya, misalkan seorang alim ulama dalam Islam tentulah apabila alim
ulama tersebut menerapkan ajaran Islam dengan baik, maka orang tersebut akan
mulia dalam akhlaknya. Oleh karena itu penerapan agama dengan baik diharapkan
mampu menjadi landasan utama bagi seseorang untuk menerapkan akhlak yang baik
dalam setiap perilakunya.
2.
Melakukan contoh dan tindakan nyata
Seorang anak akan menyerap pelajaran dan pemahaman yang
terjadi dilingkungannya, baik disekolah ataupun dalam masyarakat luas. Jadi
bagi seorang guru yang memang benar-benar berkeinginan agar anak didiknya
berhasil menyerap bahkan menerapkan akhlak yang baik dalam kesehariannya, maka
sudah seharunya guru tersebut menerapkan perilaku yang mencontohkan
akhlak yang baik kepada anak didiknya sehingga nantinya anak didik tersebut
mampu memahami dengan sendirinya bahwa akhlak yang baik adalah akhlak yang
diterapkan dan dicontohkan oleh sang guru, meskipun pola pikir anak-anak sangat
sederhana tapi kesederhanaan mereka akan mampu menyerap berbagai kondisi yang
terdapat dalam lingkungannya, termasuk di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar