Sabtu, 20 Desember 2014

KORELASI UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DENGAN AJARAN ISLAM



          Pendidik dalam islam adalah orang yang mengajarkan ilmu dan pengetahuannya untuk peserta didik. Setiap manusia dapat menjadi pendidik, jika ia mau mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang ia punyai. Pendidik harus manusia, karena hanya manusialah yang dapat dididik. Manusia dengan manusia adalah sejenis, jadi manusia pendidik dapat mendidik manusia lain sebagai peserta didik.
Menjadi seorang pendidik bukan hanya kecerdasan dan ilmu atau pengetahuan yang diunggulkan, tetapi seorang pendidik juga harus mempunyai sifat-sifat yang mulia untuk mendidik peserta didik, seperti seorang pendidik harus bersifat dewasa, dalam artian pendidik harus mempunyai sikap yang dewasa dalam menghadapi semua masalah, dewasa juga dapat diartikan bahwa pendidik harus lebih dewasa daripada peserta didik, mulai dari umur, cara berfikir, sikap, dan lain-lain. Dewasa juga mempunyai arti seseorang yang dapat bertahan hidup sendiri.  Pendidik juga harus mempunyai sifat tanggung jawab, seorang pendidik harus mempunyai sifat tanggung jawab untuk membimbing peserta didik agar mereka mengerti akan mata pelajaran tersebut, juga tanggung jawab untuk memberikan nilai-nilai yang baik untuk peserta didik, memberikan contoh sikap yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kepada peserta didik, menjelaskan pada peserta didik bahwa ini adalah sikap yang baik atau sikap yang buruk. Seorang pendidik juga harus mempunyai sifat bijaksana, tidak memilih atau membeda-bedakan antara peserta didik yang pandai atau pun kurang pandai, pendidik harus bersikap netral dan tidak memihak satu sama lain.
Kedudukan pendidik dalam islam adalah sebagai Bapak Rohani (Spiritual Father), yaitu seorang bapak yang memberikan ilmu, akhlak mulia, kenyamanan, memberi naungan, sebagai tempat curhat, dan lain-lain. Seperti itulah ibaratnya seorang pendidik, yang memberikan ilmu dan pengetahuan untuk peserta didik dan menjadi bapak atau ibu saat peserta didik berada di lingkungan sekolah. Seorang pendidik harus memberikan kenyamanan untuk peserta didik dan menaungi disaat peserta didik merasa katakutan untuk belajar, memberikan semangat disaat peserta didik malas untuk belajar. Pendidik menjadi ayah atau ibu yang kedua bagi peserta didik, pendidik memberikan dorongan dan nasihat ketika peserta didik berada dalam lingkungan pendidikan.
Kata pendidik banyak  disebut dalam Al-Qur’an, seperti Tarbiyah, Ta’lim ta’dib, dan Tahzib. 1) Tarbiyah  memiliki tujuh arti, yaitu education (pendidikan), upbringing (asuhan), teaching (pengajaran), instruction (perintah), pedagogy (pendidikan), breeding (pemeliharaan), raising (peningkatan). Tarbiyah yaitu pertumbuhan atau pengembangan. Tarbiyah adalah pendidikan dan yang mendidik disebut Murabbi atau alimun. Tarbiyah dalam Al-Qur’an tidak sekedar upaya pendidikan pada umumnya, tapi tarbiyah juga menyinggung tentang aspek religius, 2) Ta’lim, mempunyai Sembilan arti, yaitu information (berita), advice (nasehat), instruction (perintah), direction (petunjuk), teaching (pengajaran), training (pelatihan), schooling (pendidikan di sekolah), education (pendidikan), apprenticeship (bekerja sambil belajar). Ta’lim adalah pendidikan dan yang mendidik disebut Mu’alim. Ta’lim lebih condong pda aspek pemberian informasi, karena pengetahuan yang dimiliki akibat dari pemberitahuan. Sehingga dalam istilah ta’lim menempatkan peserta didik pasif, 3) Ta’dib memiliki lima macam arti, yaitu education (pendidikan), discipline (ketertiban), punishment (hukuman), discipline punishment (hukuman deni ketertiban). Ta’dib adalah pendidikan dan yang mendidik disebut Mua’ddib. 4) Tahzib, memiliki sepuluh arti, yaitu expurgation (penghilangan yang jelek), emendation (perbaikan), correction (pembetulan), revision (perbaikan), training (pelatihan), instruction (perintah), education (pendidikan), upbringing (penumbuhan), culture (kebudayaan), refinement (perbaikan). Tahzib lebih menitik beratkan pada aspek perbaikan atau penghilangan sifat buruk berdasarkan masalah moral.
 Peran pendidik dalam islam adalah mencerdaskan peserta didik, jika di dunia ini tidak ada pendidik maka dunia akan hancur karena manusia-manusia bodoh.  Orang-orang yang berilmu tidak boleh menyembunyikan ilmu yang dimilikinya untuk dirinya sendiri, melainkan harus memberikan atau mengamalkan ilmu tersebut untuk orang lain yang tidak berilmu sehingga menjadi berilmu dan pandai. Sesuai dengan firman Allah swt dalam QS.al-Mujadalah 11:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ  
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tetapi jika orang-orang yang berilmu yang tidak mengajarkan atau menyampaikan ilmunya kepada orang lain akan mendapatkan ancaman berat, seperti hadis Nabi yang berbunyi “Barang siapa yang diajari sesuatu ilmu lalu dia menyembunyikannya, maka Allah mengekangannya pada hari kiamat dengan kalungan api neraka”
Dengan adanya ancaman yang demikian, maka sebaliknya orang yang senang dan gembira serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai pendidik, akan selalu mendapat perlindungan dari Allah dan dicintai sesame manusia. Dengan pendapat hadis tersebut, menunjukkan betapa beratnya tugas pendidik itu menurut pendapat islam. Ancaman tersebut tidak lain adalah untuk tujuan agar para pendidik dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik tidak merugikan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dan agama. Secara tidak langsung peran pendidik sangat besar terhadap peserta didik untuk mencerdaskan mereka dan memberikan ilmu kepada mereka. Peran pendidik kepada peserta sangat besar, yaitu memberikan contoh perilaku yang baik kepada peserta didik karena guru adalah digugu dan ditiru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar