Sabtu, 20 Desember 2014

PENDIDIKAN JASMANI DAN ROHANI SEBAGAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM



Manusia sebagai wujud dari komponen jasmani, dan rohani merupakan makhluk yang memiliki pemikiran yang masuk akal. Oleh karena itu manusia memiliki tiga inti yang harus dipersiapkan untuk dididik. Dalam islam tiga hal yang esensi merupakan modal utama dalam mempersiapkan manusia yang sempurna dunia dan akhirat hal yang mendasar dalam mempersiapkan manusia yang sempurna menurut konsep islam adalah “pendidikan”. Dengan pendidikan, manusia menjadi sadar akan fungsi dan tugas dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga faham tentang hakikat hidup.
Pendidikan islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuk kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam. Dengan pengertian lain pendidikan islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian muslim. Kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama islam memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai islam. Pendidikan islam merupakan pendidikan yang bertujuan  membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikan adalah mewujudkantujuan ajaran Allah. 
Adanya pendidikan, mendorong manusia untuk menggunakan akal, pikiran yang logis, meyakini segala sesuatu yang berasal dari Tuhan, dengan rohani manusia memiliki rasa peka, empati dan yakin terhadap kebenaran. Sehingga inti yang paling hakiki dari manusia sesungguhnya adalah rohani. Pendidikan rohani adalah susunan badan halus, unsur-unsur halus yang keberadaannya merupakan syarat utama bagi proses hayati, lebih yang berhubungan dengan dengan kesadaran, pikiran dan kemauannya. Unsur-unsur halus tersebut mencakup: jiwa, akal, hati, dan nafsu. Sedangkan Pendidikan jasmani,  merupakan  suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat aspek kepribadian manusia yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak. Oleh karena itu, rohani merupakan inti yang paling tepat untuk didahulukan dalam mendapatkan pendidikan. Ketika pendidikan rohani mendapatkan porsi pendidikan yang baik dan lebih dahulu, maka akal dan jasmani dapat mengikuti sesuai dengan porsinya.
Islam di samping yakin adanya banyak segi manusia jasmani, akal, dan rohaninya dengan berbagai kebutuhan dan daya setiap segi itu, meyakini pula kesatuan dan keterpaduan wujud manusia tersebut, dan tidak mungkinnya dipisah-pisahkan satu dengan yang lain, fitrah sempurna yang berjalan menurut garis yang telah diciptakan Allah SWTtersebut. Bagi manusia kebutuhan jasmani saja belumlah cukup jika tanpa pemenuhan kebutuhan rohani, kebutuhan rohani bagi manusia dalam kehidupannya menjadi sangat penting karena tiada terpenuhinya kebutuhan rohani itu akan menimbulkan kegelisahan batin. Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan rohani adalah agama.dengan agama akan dapat mengimbangi gejolak manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani yang condong untuk selalu menuntuk untuk dipenuhi.
Menurut Hasan Langgulung yang dikutip oleh Djamaluddin(1999) pendidikan islam ialah pendidikan yang memiliki empat macam fungsi yaitu :
a)      Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
b)      Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
c)      Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memilihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban.
d)      Mendidik anak agar beramal di dunia ini untuk memetik hasil di akhirat. 

Dari uraian diatas tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pendidikan islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah tuhan dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan.
2.      Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahan-nya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
3.      Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya
4.      Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwadan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semua ini dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
5.      Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

A.      Tujuan Pendidikan Jasmani dalam Persepektif Filosofis
Tujuan pendidikan jasmani bila dilihat dari segi filosofis, maka tujuan pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
a.      Tujuan teoritis, yang besasaran pada pemberian kemampuan teoritis kepada anak didik
b.      Tujuan prakti, yang mempunyai sasaran pada pemberian praktis terhadap anak didik.
Filsafat pendidikan yang bertugas menemukan hakikat problem pendidikan akan berakhir pada penemuan masalah praktis yang ditelusuri dari masalah-masalah teoritis. Wlaupun tidak semua masalah praktis dapat dipecahkan oleh filsafat pendidikan, namun ruang lingkup tugas filsafat pendidikan berada pada permaslahan teoritis ddan praktis kependidikan. Rumusan tujuan pendidikan merupakan pencerminan dari penyusunannya, baik secara institusional maupun individual. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dicita-citakan oleh penyusun akan mewarnai corak kepribadian atau memoengaruhi corak kepribadian dari anak didik yang hasil dari proses kependidikan tersebut. Sebagai contoh, Indonesia merupakan bangsa yang berfalsafah pancasial, dan menetapkan tujuan pendidikan yaituuntuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertangguang jawab atas pembangunan bangsa.

     Pendidikan islam sebagaimana rumusan diatas menurut Abd Halim Subahar memiliki beberapa prinsip yang membedakan dengan pendidikan lain prinsip pendidikan islamanatara lain:

a.       Prinsip tauhid
b.      Prinsip integrasi
c.       Prinsip keseimbangan
d.      Prinsip persamaan
e.       Prinsip pendidikan seumur hidup
f.       Prinsip keutamaan

Sedangkan pendidikan jasmani dan rohani sebagai tujuan pendidikan  islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)      Untuk membentuk akhlakul karimah
2)      Membantu peserta didik dalam mengembangkan kognisi afeksi dan psikomori guna memahami menghayati dan mengamalkan ajaran islam sebagai pedoman hidup sekaligus sebagai control terhadap pola fikir, pola laku, dan sikap mental.
3)      Membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin dengan membentuk mereka menjadi manusia beriman, bertaqwa, berakhlak mulia memiliki pengetahuan dan ketrampilan berkepribadian integrative mandiri dan menyadari penuh peranan dan tanggung jawab diri dimuka bumi ini sebagai abdulloh dan kholifatulloh.
            Dengan demikian pula pendidikan islam mesti bersifat integralitik artinya ia harus memandang manusia sebagai satu kesatuan utuh kesatuan jasmani rohani kesatuan inteletual emosional dan spiritual kesatuan pribadi dan social dan kesatuan dalam melangsungkan mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar