Selasa, 23 Desember 2014

Konsep Pendidikan Agama dalam Keluarga


 
            Dapat kita bayangkan jika generasi tidak mengenal agama, tentulah kehidupan mereka akan dikuasai oleh hawa nafsu. Dengan generasi yang seperti ini akan menyebabkan rusaknya kebudayaan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan agama pada anak sangatlah penting, khususnya dalam lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama.
Pengaruh lingkungan keluarga sangat besar  pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak, begitu juga dalam keyakinan agama. Untuk itu pendidikan dalam keluarga sangat penting untuk diperhatikan, seperti firman Allah SWT dalam   Q.S At-Tahrim ayat 6:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Kedudukan orang tua dalam keluarga adalah sebagai penerima amanat Allah SWT yang berupa anak. Maka orang tua mempunyai kewajiban akan penanaman pendidikan agama dalam jiwa anak bersamaan dengan pertumbuhan pribadinya. Apabila hal ini dilakukan, maka tentulah anak akan memiliki kepribadian yang baik menurut agamanya serta mampu menghadapi masalah sejalan dengan tuntunan agamanya. Lengahnya orang tua akan pendidikan agama pada anak akan menjadi faktor rusaknya akhlak dan hilangnya kepribadian anak yang sesuai dengan hakikat manusia.
            Pendidikan agama dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan membuka wawasan anak akan ajaran agama. Dengan terbukanya wawasan akan agama diharapkan anak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruj menurut agamanya. Namun, hal ini bukan satu-satunya hal yang harus dilakukan oleh orang tua karena jika anak hanya diberikan nasihat tanpa ada peneladanan dan pembiasaan, anak sering kali bersikap acuh dan mengabaikannya.
            Sikap orang terhadap agama atau akhlak orang tua akan memantul terhadap anak. Jika orang tua menghormati terhadap ajaran agama,maka anak pun akan menghormati agama. Sebaliknya, apa bila sikap orang tua terhadap agama itu negatif, acuh tak acuh, atau meremehkan bahkan mengingkarinya, maka sikap itu pula yang tumbuh pada anak. Dalam kenyataannya memang banyak kita jumpai kenakalan remaja yang disebabkan kurang kokohnya jiwa agama (akhlak) pada anak. Pendidikan akhlak yang sering dikesampingkan dalam keluarga membuat anak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang tidak sehat. Jadi, orang tua harus membiasakan dan memberikan teladan akan sikap patuh, jujur, disiplin, dan pandai menempatkan diri sebagai hamba Allah serta pandai bergaul dengan massyarakat.Jika diperlukan pujian maupun hukuman juga perlu dilakukan oleh orang tua untuk memotifassi anak untuk patuh terrhadap ajaran agama.
            Pendidikan agama yang diberikan pada anak yang pertama adalah tentang keimanan, karena keimanan merupakan dasar kehidupan beragama. Dengan keimanan yang ada dalam diri seseorang akan menjadi pengendali seseorang dalam bertindak, ia tidaak mungkin melakukan hali yang melanggar norma jika keimanan ada dalam hatinya dan menjadikan Allah sebagai raja dalam hatinya. Pembiasaan peribadahan juga tidak kalah penting untuk diajarkan pada anak. Peribadahan  ini akan menjadi bukti penghambaan seseorang terhadap penciptanya.
            Pendidikan agama yang lain yaitu akhlak. Akhlak sangatlah penting untuk diajarkan pada anak karena ini merupakan modal utama bagi anak agar dapat hidup berdampingan dengan mesyarakat dengan baik. Salah satu akhlak yang baik yaitu kejujuran. Dengan kejujuran yang dimiliki anak, nantinya dapat mengantarkan anak pada kesuksesan. Karena sikap jujur yang dimiliki seseorang akan membuat orang lain percaya padanya untuk melakukan kerja sama baik dalam lingukan masyarakat kecil maupun dalam lingkungan bisnis.
            Sudah jelas bahwa orang tua merupakan pemeran utama dalam pendidikan agama pada seseorang.Sesibuk dan sebanyak apa pun orang tua, pendidikan agama anaknya merupakan kewajiban orang tua. Orang tua harus menunaikan kewajiban tersebut meskipun dengan bantuan orang lain. Sikap yang bijak jika orang tua mendidik anaknya dengan porsi yang seimbang akan pendidikan dunia dan akhirat. Maka adalah salah jika ada orang tua menyalahkan orang lain seperti guru atau lingkungan jika anaknya melanggar norma yang ada, walaupun semuanya terlibat di dalamnya. Pendidikan agama di keluarga merupakan benteng utama yang menjadi pagar seseorang agar tetap pada ajaran agamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar