Untuk menghasilkan lulusan yang bagus atau berkualitas. Pendidikan harus dirancang dengan sebaik-baiknya, agar dapat menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing yang tidak
hanya tingkat nasional saja tapi juga sampai tingkat internasional. Untuk itu,
pedidikan sekolah untuk masa depan haruslah memiliki kurikulum utama yang
terdiri atas: Pendidika agama, pendidikan bahasa inggris, pendidikan keilmuan
dan pendidikan ketrampilan.
Pendidikan agama
merupakan pendidikan yang sangat diperlukan oleh manusia untuk membentuk manusia yang berakhlakul
karimah. Apalagi pada saat ini, zaman yang semakin maju dan teknologi semakin
canggih. Hadirnya media massa seperti internet, HP,dan lain-lain. Yang dapat
dengan mudah mereka menggunakannya karena itu semua sekarang bukan barang yang
mewah lagi. Karena hampir tiap-tiap orang memiliki bahkan ada yang lebih dari satu.
Teknologi dapat membuat dampak positif berupa kemajuaan dan kesejahteraan bagi
manusia, tetapi juga banyak dapak negatifnya.
Pendidikan agama islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama islam sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik berakhlakul karimah atau berkepribadiaaan baik. Pendidikan agama
islam harus diberikan sejak dini, mulai dari usia kanak-kanak, remaja bahkan
sampai dewasa. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah pendidikan agama islam
mutlak harus diberikan, karena pada jenjang itulah terjadi pembentukan
kepribadian, pembiasaan untuk menguasai konsep-konsep islam dan mengamalkannya
dalam kehidupan.
Pendidikan Bahasa
Inggris, bahasa inggris merupakan bahasa yang paling penting untuk dipelajari
jika kita ingin bersaing hingga tingkat internasional (dunia). Karena bahasa
inggris merupakan bahasa persatuan internasional. Kita dapat berkomunikasi dan
bekerjasama ditingkat dunia pada zaman global itu, untuk mencapai itu sebaiknya
sejak SD diajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Sehingga peserta
didik terbiasa berbahasa Inggris seperti layaknya berbahasa Indonesia. Tapi
yang harus diingat jangan sampai meninggalkan bahasa tanah air.
Pendidikan keilmuan,
agar lulusan mampu meneruskan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi,ditingkat
perguruan tinggi harus sampai ketingkat ahli yaitu harus mampu mengembangkan
ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi,
disistimatisasi dan diinterpretasi.
Pendidikan
ketrampilan sekurang-kurangnya satu macam,agar lulusan dapat mencari kehidupan
bila tidak bekerja pada sektor formal sesuai keahliannya. Di indonesia juga
sudah didirikan sekolah yang berbasis ketrampilan yang biasa disebut SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan). Sekolah itu membuka beberapa jurusan diantaranya:
teknik mesin, teknik listrik, teknik elektronika industri, otomotif, vidio audio, komputer, tataboga,
menjahit, tata kecantikan, tata busana, dan lain-lain.
Selain itu di Kudus juga didirikan Balai Pelatihan Kerja (BLK),
disana tersedia banyak jurusan/pelatihan diantaranya: jurusan/pelatihan bahasa
Inggris, bahasa Korea, Menjahit, Bordil, Komputer, WEB dan Browser, Desain Grafis, Benkel, setir mobil,
pertukangan dll. Biasanya disana dilakukan pelatihan selama satu bulan dan
setelah pelatihan itu selesai dikasih perbekalan alat-alat untuk ikembangkan di
masyarakat. Yang mengikuti pelatihan menjahit dikasih mesin jahit, yang
mengikuti tataboga (memasak) diberi peralatan untuk memasak, dan lain-lain.
Pelatihan ini diselenggarakan untuk mengurangi angka pengangguran yang ada
dimasyarakat.
Dari ke-empat
pendidikan tersebut yang harus paling diutamakan adalah pendidikan agama.
Tujuan pendidikan agama atau keimanan itu yang berhubungan dengan akhlak itu
yang pertama akan menjadikan murid merasa selalu dilihat tuhan, karena merasa
dilihat Tuhan maka ia tidak berani melakukan kenakalan. Kedua, agar murid
selalu merasa melihat Tuhan. Karena merasa selalu dilihat Tuhan, maka ia tambah
tidak berani melakukan kenakalan. Ketiga, agar murid merasa dekat sekali dengan
Tuhan, karena telah begitu dekat maka ia telah memiliki sebagian kecil
sifat-sifat Tuhan. Sehingga jika ingin melakukan sesutu maka ia akan
berfikir-fikir dahulu.
Pendidikan agama (Keimanan dan ketakwaan) menjadi inti pendidikan
nasional jika tujuan pendidikan itu untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.
Pendidikan yang tidak atau
kurang memperhatikan pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang
kurang baik akhlaknya. Akhlak yang
rendah itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan bersama, dapat menghanjurkan
sendi-sendi kehidupan bersama bahkan dapat menghancurkan negara bahkan
dunia. Lulusan yang kurang kuat imannya
akan sangat sulit menghadapi kehidupan pada zaman yang benar-benar global
kelak.
Oleh karena itu,
untuk mampu bersaing hingga tingkat internasional maka kita membutuhkan bekal pendidikan
agama sebagai pengendali segala perbuatan yang kita lakukan. Kedua, pendidikan
bahasa Inggris agar kita mampu berkomunikasi dengan baik untuk melakukan kerja
sama. Ketiga, pendidikan keilmuan agar kita mempunyai sebuah keahlian atau
spesialis terhadap salah satu bidang. Keempat, pendidikan ketrampilan agar
lulusan dapat mencari kehidupan bila tidak dapat bekerja pada sektor formal
sesuai keahliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar