Selasa, 23 Desember 2014

PENDIDIKAN MASA DEPAN YANG BERNUANSA ISLAMI



Untuk menghasilkan lulusan yang bagus atau berkualitas. Pendidikan  harus dirancang dengan  sebaik-baiknya, agar dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing  yang tidak hanya tingkat nasional saja tapi juga sampai tingkat internasional. Untuk itu, pedidikan sekolah untuk masa depan haruslah memiliki kurikulum utama yang terdiri atas: Pendidika agama, pendidikan bahasa inggris, pendidikan keilmuan dan pendidikan ketrampilan.
            Pendidikan agama merupakan pendidikan yang sangat diperlukan oleh manusia  untuk membentuk manusia yang berakhlakul karimah. Apalagi pada saat ini, zaman yang semakin maju dan teknologi semakin canggih. Hadirnya media massa seperti internet, HP,dan lain-lain. Yang dapat dengan mudah mereka menggunakannya karena itu semua sekarang bukan barang yang mewah lagi. Karena hampir tiap-tiap orang memiliki bahkan ada yang lebih dari satu. Teknologi dapat membuat dampak positif berupa kemajuaan dan kesejahteraan bagi manusia, tetapi juga banyak dapak negatifnya.
Pendidikan agama islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik berakhlakul karimah atau berkepribadiaaan baik. Pendidikan agama islam harus diberikan sejak dini, mulai dari usia kanak-kanak, remaja bahkan sampai dewasa. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah pendidikan agama islam mutlak harus diberikan, karena pada jenjang itulah terjadi pembentukan kepribadian, pembiasaan untuk menguasai konsep-konsep islam dan mengamalkannya dalam kehidupan.
            Pendidikan Bahasa Inggris, bahasa inggris merupakan bahasa yang paling penting untuk dipelajari jika kita ingin bersaing hingga tingkat internasional (dunia). Karena bahasa inggris merupakan bahasa persatuan internasional. Kita dapat berkomunikasi dan bekerjasama ditingkat dunia pada zaman global itu, untuk mencapai itu sebaiknya sejak SD diajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Sehingga peserta didik terbiasa berbahasa Inggris seperti layaknya berbahasa Indonesia. Tapi yang harus diingat jangan sampai meninggalkan bahasa tanah air.
            Pendidikan keilmuan, agar lulusan mampu meneruskan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi,ditingkat perguruan tinggi harus sampai ketingkat ahli yaitu harus mampu mengembangkan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistimatisasi dan diinterpretasi.
            Pendidikan ketrampilan sekurang-kurangnya satu macam,agar lulusan dapat mencari kehidupan bila tidak bekerja pada sektor formal sesuai keahliannya. Di indonesia juga sudah didirikan sekolah yang berbasis ketrampilan yang biasa disebut SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Sekolah itu membuka beberapa jurusan diantaranya: teknik mesin, teknik listrik, teknik elektronika industri,  otomotif, vidio audio, komputer, tataboga, menjahit, tata kecantikan, tata busana, dan lain-lain.
Selain itu di Kudus juga didirikan Balai Pelatihan Kerja (BLK), disana tersedia banyak jurusan/pelatihan diantaranya: jurusan/pelatihan bahasa Inggris, bahasa Korea, Menjahit, Bordil, Komputer, WEB dan  Browser, Desain Grafis, Benkel, setir mobil, pertukangan dll. Biasanya disana dilakukan pelatihan selama satu bulan dan setelah pelatihan itu selesai dikasih perbekalan alat-alat untuk ikembangkan di masyarakat. Yang mengikuti pelatihan menjahit dikasih mesin jahit, yang mengikuti tataboga (memasak) diberi peralatan untuk memasak, dan lain-lain. Pelatihan ini diselenggarakan untuk mengurangi angka pengangguran yang ada dimasyarakat.                                                                                                                                                                                                                       
            Dari ke-empat pendidikan tersebut yang harus paling diutamakan adalah pendidikan agama. Tujuan pendidikan agama atau keimanan itu yang berhubungan dengan akhlak itu yang pertama akan menjadikan murid merasa selalu dilihat tuhan, karena merasa dilihat Tuhan maka ia tidak berani melakukan kenakalan. Kedua, agar murid selalu merasa melihat Tuhan. Karena merasa selalu dilihat Tuhan, maka ia tambah tidak berani melakukan kenakalan. Ketiga, agar murid merasa dekat sekali dengan Tuhan, karena telah begitu dekat maka ia telah memiliki sebagian kecil sifat-sifat Tuhan. Sehingga jika ingin melakukan sesutu maka ia akan berfikir-fikir dahulu.
Pendidikan agama (Keimanan dan ketakwaan) menjadi inti pendidikan nasional jika tujuan pendidikan itu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.
Pendidikan yang tidak atau  kurang memperhatikan pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik akhlaknya.  Akhlak yang rendah itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan bersama, dapat menghanjurkan sendi-sendi kehidupan bersama bahkan dapat menghancurkan negara bahkan dunia.  Lulusan yang kurang kuat imannya akan sangat sulit menghadapi kehidupan pada zaman yang benar-benar global kelak.
            Oleh karena itu, untuk mampu bersaing hingga tingkat internasional maka kita membutuhkan bekal pendidikan agama sebagai pengendali segala perbuatan yang kita lakukan. Kedua, pendidikan bahasa Inggris agar kita mampu berkomunikasi dengan baik untuk melakukan kerja sama. Ketiga, pendidikan keilmuan agar kita mempunyai sebuah keahlian atau spesialis terhadap salah satu bidang. Keempat, pendidikan ketrampilan agar lulusan dapat mencari kehidupan bila tidak dapat bekerja pada sektor formal sesuai keahliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar