Rabu, 24 Desember 2014

KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS PESANTREN Di Ponpes DARUL FALAH Jekulo Kudus



            Bicara tentang konsep pendidikan, Pendidikan sendiri pada hakikatnya adalah sebuah usaha sadar yang diperuntukkan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang di dalam dan juga diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan juga maasyarakat. Dan karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua untuk terus memperbaikinya dan menerapkannya dalam kehidupan kita dengan tepat. Sementara itu pengembangan konsep pendidikan mengartikan bahwa pendidikan sebagai sebuah usaha yang disengaja dan juga sadar untuk dapat mengembangkan kepribadian anak untuk menjadi anggota masyarakat yang baik.
            Lalu bagaimana dengan konsep pendidikan dalam sebuah pesantren ??? sedikit menarik membahasnya, karena seperti yang kita ketahui bahwa setiap pesantren menerapkan konsep yang berbeda-beda. Saya ambil contoh saja seperti konsep pendidikan yang di terapkan di Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus. Ponpes yang berdiri dibawah asuhan Hadrotus Syekh KH. Ahmad Basyir (Almarhum) ini berdiri sejak tanggal 1 Januari 1970 M. Lokasinya berada di sebelah utara Masjid Kauman Jekulo. Seperti disebagian kebanyakan pesantren lainnya, di pesantren ini mentradisikan “Riyadhoh” sebagai ciri khas dalam mendidik santri-santrinya. Pesantren ini menjadi sangat ciri khas dan lain dari yang lain karena mengajarkan para santri-santrinya untuk berpuasa dalam rangka tirakat untuk mencari ilmu. Seperti yang kita ketahui pesantren adalah sebuah tempat unik yang kita sadari atau tidak mampu memberikan dampak besar bagi yang menjalani didalamnya. Pesantren adalah sebuah kompleks dengan lokasi yang biasanya trepisah dari kehidupan disekitarnya. Yang dalam ruang kompleks terbatas tersebut terbentuk sebuah konsep pendidikan yang lain dari pada yang lain. Bagaimana tidak...dalam sebuah pesantren selain diajarkan ilmu-ilmu agama juga diajarkan untuk hidup mandiri. Melakukan segala sesuatunya sendiri dan mampu bersosialisasai dengan santi-santri lain dengan baik,meski mungkin berbeda ras, suku, etnis bahkan mungkin bahasa.
            Pesantrean adalah suatu tempat dengan segala rutinitas unik nan menarik yang yain dari yang lain. Semua kegiatan yan diajarkan dalam sebuah pesantren sangat jauh berbeda dengan apa yang diajarkan di sekolah-sekolah formal. Karena pesantren adalah suatu bentuk lembaga pendidikan tradisional atau yang lebih kita kenal dengan istilah “Salafi”.
            Nah....di pesantren yang terletak di sebelah utara dari masjid kauman jekulo kudus ini, mendidik para santri-santrinya dengan kegiatan-kegiatan yang sangat padat. Mulai dari pagi sampai dengan menjelang tengah malam semua santri diwajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan belajar yang telah diprogramkan pesantren dengan disiplin.
            Ambil contoh saja, dalam pesantren ini diajarkan untuk belajar menjadi serba bisa. Hal ini dijarkan dengan harapan kelak jika seorang santri telah menyelesaikan pendidikannya dari pesantren tersebut dapat dengan mudah bergaul dengan masyarakat sekitar. Maka dari itu dirancang lah sebuah kkegiatan yang disebut dengan Khitobah. Kegiatan ini menjadi rutinitas santri setiap satu minggu sekali,dengan adanya kegiatan ini para santri belajar menjadi seorang yang serba bisa, mulai dari menjadi MC,pemimpin tahlil,qori’, bahkan belajar untuk menjadi seorang penceramah.
            Karena pesantren ini merupakan pesantren salafi yang tidak hanya berfokus dengan santri-santri penghafal Al-Qur’an saja, maka dalam sistem pembelajarannya juga digunakan sistem menghafal dengan mudah bagi para santri yang belajar kitab-kitab kuning. Yaitu dengan cara Nadhoman . yaitu sebuah cara menghafal isi dari kitab-kitab, seperti kitab Alfiyah,jurumiyah, imriti, atau kitab-kitab bahsa arab dengan cara di syairkan, sehingga memudahkan para santri untuk mengingatnya. 
            Untuk meningkatkan kualitas para santri, selain setiap pagi mereka mengikuti kegiatan belajar di sekolah-sekolah formal, pesantren juga menyediakan sebuah lembaga kegiatan belajar yang dikhususkan berfokus dengan ilmu-ilmu agama. Yaitu sekolah Takhasus. Dalam lembaga sekolah ini para santri diajarkan berbagai macam kitab-kitab kuning, mulai dari kitab-kitab dasar bagi kelas-kelas bawah hingga kitab-kitab besar untuk kelas-kelas yang sudah tinggi. Dimulai dari kelas satu dan dikhatamkan pada kelas enam. Seorang santri yang bisa mengkhatamkan takhasusnya sampai kelas enam maka dari pihak ponpes akan memberinya gelar yang sama dengan strata satu diperguruan tinggi.
            Selain semua kegiatan-kegiatan diatas, dari pihak pondok juga menyediakan sebuah kegiatan pesantren yang diadakan setiap malam jum’at wage. Semua santri diwajibkan berpakaian putih dan berbondong-bondong menuju satu majlis dzikir atau lebih tepatnya majlis Istighosah. Dimajelis tersebut para santri bersholawat kepada nabi Muhammad dengan diiringi rebana dari pondok. Dalam kegiatan ini merupakan salah satu wadah bagi para santri untuk unjuk kebolehan mereka terutama bagi para santri putra,dalam bidang kesenian rebana.
            Yang lebih membedakan pesantren ini dengan pesantren-pesantren lainnya yaitu, dalam pesantren ini diajarkan untuk selalu bertirakat dalam proses mencari ilmu. Yakni dengan banyak-banyak berpuasa seperti puasa Dalailul Qur’an, dalail khairat, puasa mutih, puasa nyirih, dan juga masih banyak puasa-puasa sunnah yang dianjurkan bagi para santri. Hal ini diharapkan dengan para santri bertirakat maka insyaAllah juga akan memudahkan mereka belajar. Karena jika dalam keadaan lapar otak kita akan mudah untuk menyerap pengetahuan. Selain itu dengan berpuasa juga mengajarkan kita untuk selalu sabar dan bersyukur kepada Allah Swt.
            Dilihat dari segala konsep pendidikan yang ditawarkan dalam sebuah pesantren sudah tentu pesantren memberi dampak besar dalam sejarah perkembangan manusia. Karena jelas dalam sebuah pesantren konsep yang ditawarkan tidak hanya berupa pengembangan kognisi anak didik, tetapi juga membidik dalam beberapa hal seperti skill,EQ,SQ,dan keterpaduan antara unsur-unsur tersebut. Jadi saya rasa seorang anak didik yang tinggal dalam sebuah pesantren dan juga belajar formal disekolah maka antara IQ,EQ,dan juga SQ mereka akan seimbang.
            Urgensi peran santri dalam perjuangan kemerdekaan negara indonesia juga tidak dapat dianggap sebelah mata begitu saja. Perjuangan bangsa kita menuju kemerdekaan merupakan sebuah kerja keras para pejuang yang sebagian besarnya adalah para ulama’ dan para santri. Tanggal 10 November yang yang selama ini kita peringati sebagai hari Pahlawan pun sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari perjuangan para santri. Merekalah  yang berjuang mati-matian bertempur menghadapi para penjajah. Diantaranya adalah Laskar Hizbullah yang berjuang membela indonesia dan mengusir penjajah dari tanah kita ini.
            Apalagi yang kemudian membuat kita meragu dengan pendidikan di pesantren?? Toh negara kita saja merdeka juga atas andil para ulama’ dan juga para santri-santrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar