MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN ISLAM
MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Media Pembelajaran PAI
Dosen pengampu: Rochanah, M.Pd.I
Disusun oleh kelompok 3:
1.
Intan Wakhidah (1310110040)
2.
Ahmad Junaidi (1310110049)
3.
Randi Julianto (1310110058)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa di
setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas
sumber daya manusia indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional.
Salah satu upaya yang dimaksud adalah menggunakan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran dapat
mempertinggi kualitas hasil belajar para siswa, dan memudahkan para guru untuk
mengajar.
Media pembelajaran khususnya dalam pendidikan islam mempunyai
banyak manfaat untuk guru maupun untuk para siswa dalam proses belajar
mengajar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengertian Media Pembelajaran Islam?
2.
Bagaimana Manfaat Media Pembelajaran Islam?
3.
Bagaimana Kriteria Memilih Media Pembelajaran Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran Islam
Kata media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata median
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dari pengertian
di atas, kata media berlaku untuk umum, berbagai kegiatan atau usaha, seperti
media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang
teknik. Istilah media juga digunakan dalam bidang pengajaran atau pendidikan
sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.[1]
Banyak batasan
yang diberikan orang tentang media. Asosisiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of Education
and Communication / AECT) di Amerika
misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan /informasi.
Menurut Gagne bahwa media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Menurut Briggs bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.[2]
Dari beberapa
pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran islam adalah
segala sesuatu yang dapat menghantarkan pesan pendidikan islam kepada siswa
serta merangsang siswa untuk belajar.
B.
Manfaat Media Pembelajaran Islam
Guru harus
selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja
agar bermanfaat. Adanya media dalam pembelajaran memanglah sangat diperlukan,
bahkan bisa dikatakan wajib. Seperti adagium yang terdapat dalam kaedah ushuliyah:
ما لا يتم الواجب الا به فهو واجب
“suatu kewajiban yang tidak dapat sempurna
kecuali dengan adanya sesuatu (perkara), maka sesuatu (perkara) tersebut juga
menjadi wajib.”
Manfaat Media
Pembelajaran Islam menurut Nana Sujana dan Ahmad Rivai:
1.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
lebih baik.
3.
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-semata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4.
Siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar, tidak hanya
mendengarkan, siswa juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
lain-lain.[3]
Manfaat
Media Pembelajaran Islam menurut Hamalik, antara lain:
1.
Mengurangi verbalisme.
2.
Memperbesar perhatian siswa.
3.
Membuat pelajaran mudah dipahami.
4.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, terutama melalui
gambar hidup.
Dari beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan
Media Pengajaran Islam di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.
Media Pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Hal
tersebut juga sudah disinggung dalam Al-Qur’an surat An Nahl ayat 64:
وَمَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا
فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Dan kami tidak
menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat
menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
2.
Media Pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
3.
Media Pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu:
a)
Obyek atau benda yang terlalu besar unyuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, film, atau model.
b)
Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c)
Kejadian langka yang terjadi di masa lalu dapat ditampilakan
melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal.
d)
Obyek atau proses secara rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer.
e)
Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang membutuhkan waktu yang lama seperti proses terjadinya kepompong menjadi
kupu-kupu dapat disajikan dengan film, video, slide, atau simulasi komputer.
4.
Media Pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya,
seperti karyawisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.[4]
5.
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan berfariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendididikan
berguna untuk :
a)
Menimbulkan kegairahan belajar.
b)
Memungkinkan interaksi lebih langsung anata anak didik dengan
lingkunagn dan kenyataan.
c)
Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
6.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami
kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. masalah ini dapat
diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a)
Memberika perangsang yang sama
b)
Mempersamakan pengalaman.
c)
Menimbulkan persepsi yang sama.[5]
7.
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru
untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi
bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting
lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat
siswa.
C.
Kriteria Memilih Media Pembelajaran Islam
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan karakteristik dari media yang bersangkutan.
Sebagai pendekatan praktis, disarankan untuk mempertimbangkan media
apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lamam diperlukan untuk
mendapatkannya, dan format apa yang memenuhi selera guru atau siswa.
Menurut Dick dan Carey ada empat factor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan media, yaitu:
1.
Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat
sendiri.
2.
Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiritersebut ada dana,
tenaga dan fasilitasnya.
3.
Factor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media
yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa digunakan dimanapun
dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan
dipindahkan.
4.
Efektivitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.[6]
5.
Guru terampil menggunakannya.
Hakikat pemilihan pada media ini adalah keputusan untuk memakai,
tidak memakai, atau beradaptasi dengan media yang bersangkutan.[7]
Kriteria pemilihan media yang lain yang perlu diperhatikan adalah
tingkat efektifitas penggunaan media terhadap tujuan atau kompetesi yang akan
dicapai. Berikut beberapa acuan penggunaan media pembelajaran secara umum:
1.
Media visual, cocok diguanakan untuk mata pelajaran dengan
kompetesi memahami. Contoh studi masalah.
2.
Media audio, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan kompetensi
menghapal. Contoh kesenian musik dan tes bahasa inggris.
3.
Media proyeksi, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan
kompetensi pemahaman sistematis yang lebih kompleks. Contoh menyajikan langkah-langkah
yang lebih detil.
4.
Media audio visual, cocok digunakan untuk mata pelajaran dengan
kompetensi motorik. Contoh penyajian film dan video tentang peristiwa-peristiwa
penting.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Media pembelajaran islam adalah segala sesuatu yang dapat
menghantarkan pesan pendidikan islam kepada siswa serta dapat merangsang siswa
untuk belajar.
2.
Manfaat dari media pembelajaran dalam Islam yaitu:
a. Memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b. Meningkatkan
dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar.
c. Mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
d. Memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya.
3.
Hakikat pemilihan pada media pembelajaran adalah keputusan untuk
memakai, tidak memakai, atau beradaptasi dengan media yang bersangkutan. Oleh
karena itu, kriteria pemilihan media yang perlu diperhatikan adalah tingkat
efektifitas penggunaan media terhadap tujuan atau kompetesi yang akan dicapai.
B.
Saran
Demikian
makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dara
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1986.
Azhar
Arsyad, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta, 1997.
Heri Gumawan, Kurikulum
dan pembelajaran pendidikan Agama Islam,
Alfabeta, Bandung, 2012.
Nana
Sujana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo Offset,
Bandung, 2007.
[1] Heri Gumawan, Kurikulum dan pembelajaran pendidikan Agama Islam, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm 184.
[2] Arief S. Sadiman, Media
Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1986, hlm 6.
[3] Nana Sujana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Sinar Baru
Algensindo Offset, Bandung, 2007, hlm 2.
[4] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo persada,
Jakarta, 1997, hlm. 25-27.
[5] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, hlm 16
[6] Ibid., hlm 83-84.
[7] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, hlm 74.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar