Jumat, 25 Desember 2015

Makalah Domain Pemanfaatan



DOMAIN PEMANFAATAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen pengampu: Rochanah, M. Pd. I


Disusun oleh kelompok 9
1.    Innayatul Mustafidah     (1310110059)
2.    Sulfiana Mufidah            (1310110068)
3.     Hidayatul Mustafit                  (1310110074)

 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
TAHUN 2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Dengan demikian aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk kongkrit dengan adanya sumber belajar yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Dari waktu ke waktu teknologi pembelajaran mengalami proses “metamorfosa” menuju penyempurnaan. Teknologi pembelajaran pada awalnya hanya dipandang sebagai alat berubah ke sistem yang lebih luas, dari hanya berorientasi pada praktek menuju ke teori dan praktek,  dari produk menuju ke proses dan produk, dan akhirnya melalui perjalanan evolusionernya saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang kajian, program studi dan profesi. Dalam teknologi pembelajaran ada lima kawasan yang akan dibahas. Dan keseluruhan itu saling mempengaruhi satu sama lain atau saling berkesinambungan. Mengapa kawasan pemanfaatan juga termasuk dalam bidang garapan dalam teknologi pembelajaran, oleh karena itu makalah ini akan membahas secara rinci tentang domain pemanfaatan.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian domain pemanfaatan ?
2.      Apa saja bagian-bagian dari kawasan pemanfaatan ?
3.      Bagaimana pola domain pemanfaatan media ?







BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Domain Pemanfaatan
Doamin ketiga dalam teknologi pembelajaran ialah kawasan pemanfaatan. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat  penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan peserta didik dengan bahan belajar dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan peserta didik agar dapat berinteraksi dengan bahan belajar dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai peserta didik, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
Dengan demikian pemanfaatan menurut adanya penggunaan deseminasi, difusi. implementasi, dan pelembagaan yang sistematis. fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pembelajaran dengan bahan dan sistem pembelajaran.

B.       Bagian-bagian Kawasan Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
1.      Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan media juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajaran. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Beberapa contoh pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a.         Pemanfaatan Media Video dalam Kegiatan Pembelajaran
Manfaat dari penggunaan media video pembelajaran ini peserta didik akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian pemelajar terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
Program video pembelajaran sebaiknya dimanfaatkan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk itu guru perlu merencanakan pemanfaatan video pembelajaran dalam program rencana pembelajaran yang dibuat di awal semester.
b.        Pemanfaatan Kaset Audio dalam Kegiatan Pembelajaran
Program kaset audio interaktif termasuk salah satu media yang sudah memasyarakat, cukup ekonomis, biayanya relatif murah, yang sudah dibuat oleh Pustekkom Depdiknas. Program ini didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik dimungkinkan dapat terlibat secara aktif  dan terus menerus berinteraksi dengan guru  radio.
Mengingat pelajaran yang baik harus selalu bersifat interaktif. Artinya peserta didik dapat memberikan respon setelah mendengarkan program audio. Program kaset audio interaktif dapat dimanfaatkan di dalam kelas di bawah bimbingan guru. Program yang dikemas di dalam kaset audio ini memungkinkan peserta didik dapat belajar baik secara individual maupun kelompok dengan atau tanpa bimbingan guru.

Selain itu setiap sekolah harus mampu memanfaatkan alternative teknologi yang tersedia tanpa meninggalkan perhatian atas empat aspek penting dari teknologi itu, yaitu: a) aksessibilitas b) biaya c) efektifitas dalam fungsi pembelajaran dan d) kemampuan teknologi untuk mendukung interaktivitas antara peserta didik dan tenaga pendidik.
2.      Difusi inovasi
Difusi diartikan sebagai proses suatu inovasi dikomunikasikan, diadobsi, dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat tertentu. Melalui proses difusi tersebut memungkinkan suatu inovasi diketahui oleh banyak orang dan dikomunikasikan sehingga tesebar luas dan akhirnya digunakan di masyarakat. Proses difusi biasanya terjadi karena ada pihak-pihak yang menginginkannya atau secara sengaja merencanakan dan mengupayakannya. Dalam proses difusi terjadi interaksi antara empat elemen, yaitu karakteristik inovasi itu sendiri, bagaimana informasi tentang inovasi dikomunikasikan, waktu, dan sifat sistem sosial dimana inovasi diperkenalkan.
Difusi inovasi adalah proses kamunikasi melalui strategi yang terencana yang bertujuan memperoleh adobsi. Tujuan utama difusi inovasi adalah membawa perubahan. Tahap pertama dalam proses ini meningkatkan kesadaran melalui diseminasi informasi. Proses itu mencakup tahap-tahap seperti kesadaran, minat, percobaan dan adopsi.
Dalam konteks teknologi pembelajaran, inovasi mengacu kepada pemanfaatan teknologi canggih, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) dalam proses pembelajaran. Tujuan utama aplikasi teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran, efektifitas dan efisiensi. Metode dan strategi pembelajaran juga merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran.
Roger melakukan studi tentang difusi inovasi, yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Hasil studinya telah memperkuat pandangan tentang pertahapan, proses, serta variabel yang dapat mempengaruhi difusi. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tergantung pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi inovasi.

3.      Impementasi dan Pelembagaan
Implementasi ialah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Keduanya tergantung pada perubahan individu maupun organisasi.
Tujuan dari implementasi ialah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam organisasi. Sedang tujuan dari pelembagaan ialah untuk menintegrasikan inovasi dalam struktur dan kehidupan organisasi.[1]
4.      Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat yang mempengaruhi penyebaran (difusi) dan pemanfaatan teknologi pembelajaran.  Kebijakan dan regulasi biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi. Keduanya timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam atau luar.

Kecenderungan dan permasalahan dalam kawasan pemanfaatan umumnya berkisar pada kebijakan dan peraturan  yang mempengaruhi penggunaan, difusi, implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berkaitan dengan kawasan ini ialah bagaimana gerakan restrukturisasi sekolah dapat mempengaruhi penggunaan sumber pembelajaran. Peran teknologi dalam restrukturisasi sekolah masih berjalan. Pertumbuhan yang pesat dari bahan dan sistem yang berbasis komputer telah meningkatkan resiko politik dan ekonomi bagi yang akan mengadakan adopsi.[2]

C.      Pola Pemanfaatan media
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran :
1.       Pemanfaatan media dalam situasi kelas
Dalam tatanan ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajardalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ke tiga hal itu, ialah tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya. 
2.      Pemanfaatan media di luar situasi kelas
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.       Pemanfaatan secara bebas
Yang dimaksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media itu dimasyarakat pemakai media baik diperjual belikan maupun di distribusikan secara bebas, dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Pemanfaatan media secara terkontrol
Yang dimaksud dengan pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunaka dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secar sistematik untuj mencapa tujuan tertentu.  Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur dan berkesinambungan.
Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar. setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan di supervisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dibahas dan ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan.  
c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok, atau massal
1)      Media dapat digunakan secara perorangan. artinya media itu digunakan oleh seseorang sedirian saja. Media sperti ini biasanya dilengkapi denga petunjuk pemanfaatan yang jelas, sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri, artinya orang tidak perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaiaman orang menggunakannya, alat apa yang diperlukan, dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Buku petujuk itu biasanya menggandung keterangan tentang tujuan pemebelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, urutan cara mempelajarinya, komponen-komponen media itu, alat yang diperlukan menggunakannya, dan evaluasi yang biasanya terdiri dari soal tes.
2)      Media dapat digunakan secara berkelompok. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok jua memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujuka pada pimpinan kelompok. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari.
3)      Media dapat digunakan secara massal   
Media yang dirancang seperti ini biasanya di siarkan melalui, seperti radio, proyektor, sehingga dapat digunakan di dalam ruang yang besar. Untuk memudahkan orang yang belajar denagan menggunakan media, sebaiknya peserta didik diberikan bahan tercetak sebelumnya. Bahan cetak ini setidak-tudaknya harus memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak laut, dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman.[3]

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pemanfaatannya adalah tindakan menggunakan metode dan model intruksional, bahan dan peralatan media untuk meningkatkasuasana pembelajaran. Adapun kawasan pemanfaatan dapat digambarkan sebagai berikut:
1.        Pemanfaatan Media
2.        Divusi Inovasi
3.        Implementasi dan Institusionalisasi
4.        Kebijakan dan Regulasi
Fungsi pemanfaatan sangat  penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran. Selain itu dalam dalam memanfaatkan media juga dapat mengetahui beberapa pola dalam pemanfaatan media pembelajaran di antaranya :
a.         Pemanfaatan media dalam situasi kelas
b.        Pemanfaatan media di luar situasi kelas
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a)        Pemanfaatan secara bebas
b)        Pemanfaatan media secara terkontrol
c)        Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok, atau massal

B.       Saran
Setelah mengetahui domain pemanfaatan dari teknologi pembelajaran dan bagian-bagian dari domain pemanfaatan jenis, semoga bertambahlah referensi mengenai bidang garapan dalam makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya. Dan saya juga meminta kritikan yang sikapnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR  PUSTAKA

Mazrur, Teknologi Pembelajaran, Intimedia,  Malang, 2011
Ishak Abdulhak dkk, Teknologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013
Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1986





[1] Mazrur, Teknologi Pembelajaran, Intimedia,  Malang,  2011,  Hlm 36
[2] Ishak Abdulhak dkk, Teknologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, Hlm 192-194
[3] Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1986, Hlm 181-188

Tidak ada komentar:

Posting Komentar