Bicara tentang konsep pendidikan, Pendidikan sendiri pada
hakikatnya adalah sebuah usaha sadar yang diperuntukkan untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan seseorang di dalam dan juga diluar sekolah yang
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan juga maasyarakat. Dan karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab kita
semua untuk terus memperbaikinya dan menerapkannya dalam kehidupan kita dengan
tepat. Sementara itu pengembangan konsep pendidikan mengartikan bahwa
pendidikan sebagai sebuah usaha yang disengaja dan juga sadar untuk dapat
mengembangkan kepribadian anak untuk menjadi anggota masyarakat yang baik.
Lalu bagaimana
dengan konsep pendidikan dalam sebuah pesantren ??? sedikit menarik
membahasnya, karena seperti yang kita ketahui bahwa setiap pesantren menerapkan
konsep yang berbeda-beda. Saya ambil contoh saja seperti konsep pendidikan yang
di terapkan di Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus. Ponpes yang berdiri dibawah
asuhan Hadrotus Syekh KH. Ahmad Basyir (Almarhum) ini berdiri sejak tanggal 1
Januari 1970 M. Lokasinya berada di sebelah utara Masjid Kauman Jekulo. Seperti
disebagian kebanyakan pesantren lainnya, di pesantren ini mentradisikan
“Riyadhoh” sebagai ciri khas dalam mendidik santri-santrinya. Pesantren ini
menjadi sangat ciri khas dan lain dari yang lain karena mengajarkan para
santri-santrinya untuk berpuasa dalam rangka tirakat untuk mencari ilmu.
Seperti yang kita ketahui pesantren adalah sebuah tempat unik yang kita sadari
atau tidak mampu memberikan dampak besar bagi yang menjalani didalamnya. Pesantren
adalah sebuah kompleks dengan lokasi yang biasanya trepisah dari kehidupan
disekitarnya. Yang dalam ruang kompleks terbatas tersebut terbentuk sebuah
konsep pendidikan yang lain dari pada yang lain. Bagaimana tidak...dalam sebuah
pesantren selain diajarkan ilmu-ilmu agama juga diajarkan untuk hidup mandiri.
Melakukan segala sesuatunya sendiri dan mampu bersosialisasai dengan
santi-santri lain dengan baik,meski mungkin berbeda ras, suku, etnis bahkan
mungkin bahasa.
Pesantrean adalah
suatu tempat dengan segala rutinitas unik nan menarik yang yain dari yang lain.
Semua kegiatan yan diajarkan dalam sebuah pesantren sangat jauh berbeda dengan
apa yang diajarkan di sekolah-sekolah formal. Karena pesantren adalah suatu
bentuk lembaga pendidikan tradisional atau yang lebih kita kenal dengan istilah
“Salafi”.
Nah....di
pesantren yang terletak di sebelah utara dari masjid kauman jekulo kudus ini,
mendidik para santri-santrinya dengan kegiatan-kegiatan yang sangat padat.
Mulai dari pagi sampai dengan menjelang tengah malam semua santri diwajibkan
mengikuti kegiatan-kegiatan belajar yang telah diprogramkan pesantren dengan
disiplin.
Ambil contoh saja,
dalam pesantren ini diajarkan untuk belajar menjadi serba bisa. Hal ini
dijarkan dengan harapan kelak jika seorang santri telah menyelesaikan
pendidikannya dari pesantren tersebut dapat dengan mudah bergaul dengan
masyarakat sekitar. Maka dari itu dirancang lah sebuah kkegiatan yang disebut
dengan Khitobah. Kegiatan ini menjadi rutinitas santri setiap satu
minggu sekali,dengan adanya kegiatan ini para santri belajar menjadi seorang
yang serba bisa, mulai dari menjadi MC,pemimpin tahlil,qori’, bahkan belajar
untuk menjadi seorang penceramah.
Karena pesantren
ini merupakan pesantren salafi yang tidak hanya berfokus dengan santri-santri
penghafal Al-Qur’an saja, maka dalam sistem pembelajarannya juga digunakan
sistem menghafal dengan mudah bagi para santri yang belajar kitab-kitab kuning.
Yaitu dengan cara Nadhoman . yaitu sebuah cara menghafal isi dari
kitab-kitab, seperti kitab Alfiyah,jurumiyah, imriti, atau kitab-kitab bahsa
arab dengan cara di syairkan, sehingga memudahkan para santri untuk mengingatnya.
Untuk meningkatkan
kualitas para santri, selain setiap pagi mereka mengikuti kegiatan belajar di
sekolah-sekolah formal, pesantren juga menyediakan sebuah lembaga kegiatan
belajar yang dikhususkan berfokus dengan ilmu-ilmu agama. Yaitu sekolah Takhasus.
Dalam lembaga sekolah ini para santri diajarkan berbagai macam kitab-kitab
kuning, mulai dari kitab-kitab dasar bagi kelas-kelas bawah hingga kitab-kitab
besar untuk kelas-kelas yang sudah tinggi. Dimulai dari kelas satu dan
dikhatamkan pada kelas enam. Seorang santri yang bisa mengkhatamkan takhasusnya
sampai kelas enam maka dari pihak ponpes akan memberinya gelar yang sama dengan
strata satu diperguruan tinggi.
Selain semua
kegiatan-kegiatan diatas, dari pihak pondok juga menyediakan sebuah kegiatan
pesantren yang diadakan setiap malam jum’at wage. Semua santri diwajibkan
berpakaian putih dan berbondong-bondong menuju satu majlis dzikir atau lebih
tepatnya majlis Istighosah. Dimajelis tersebut para santri bersholawat kepada
nabi Muhammad dengan diiringi rebana dari pondok. Dalam kegiatan ini merupakan salah
satu wadah bagi para santri untuk unjuk kebolehan mereka terutama bagi para
santri putra,dalam bidang kesenian rebana.
Yang lebih
membedakan pesantren ini dengan pesantren-pesantren lainnya yaitu, dalam
pesantren ini diajarkan untuk selalu bertirakat dalam proses mencari ilmu.
Yakni dengan banyak-banyak berpuasa seperti puasa Dalailul Qur’an, dalail
khairat, puasa mutih, puasa nyirih, dan juga masih banyak puasa-puasa sunnah
yang dianjurkan bagi para santri. Hal ini diharapkan dengan para santri bertirakat
maka insyaAllah juga akan memudahkan mereka belajar. Karena jika dalam keadaan
lapar otak kita akan mudah untuk menyerap pengetahuan. Selain itu dengan
berpuasa juga mengajarkan kita untuk selalu sabar dan bersyukur kepada Allah
Swt.
Dilihat dari segala
konsep pendidikan yang ditawarkan dalam sebuah pesantren sudah tentu pesantren
memberi dampak besar dalam sejarah perkembangan manusia. Karena jelas dalam
sebuah pesantren konsep yang ditawarkan tidak hanya berupa pengembangan kognisi
anak didik, tetapi juga membidik dalam beberapa hal seperti skill,EQ,SQ,dan
keterpaduan antara unsur-unsur tersebut. Jadi saya rasa seorang anak didik yang
tinggal dalam sebuah pesantren dan juga belajar formal disekolah maka antara
IQ,EQ,dan juga SQ mereka akan seimbang.
Urgensi peran
santri dalam perjuangan kemerdekaan negara indonesia juga tidak dapat dianggap
sebelah mata begitu saja. Perjuangan bangsa kita menuju kemerdekaan merupakan
sebuah kerja keras para pejuang yang sebagian besarnya adalah para ulama’ dan
para santri. Tanggal 10 November yang yang selama ini kita peringati sebagai
hari Pahlawan pun sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari perjuangan para
santri. Merekalah yang berjuang
mati-matian bertempur menghadapi para penjajah. Diantaranya adalah Laskar Hizbullah
yang berjuang membela indonesia dan mengusir penjajah dari tanah kita ini.
Apalagi
yang kemudian membuat kita meragu dengan pendidikan di pesantren?? Toh negara
kita saja merdeka juga atas andil para ulama’ dan juga para santri-santrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar