Dapat kita bayangkan jika generasi
tidak mengenal agama, tentulah kehidupan mereka akan dikuasai oleh hawa nafsu.
Dengan generasi yang seperti ini akan menyebabkan rusaknya kebudayaan bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan agama pada anak sangatlah penting, khususnya dalam
lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan
utama.
Pengaruh
lingkungan keluarga sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak, begitu juga dalam keyakinan
agama. Untuk itu pendidikan dalam keluarga sangat penting untuk diperhatikan,
seperti firman Allah SWT dalam Q.S
At-Tahrim ayat 6:
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
(#þqè%
ö/ä3|¡àÿRr&
ö/ä3Î=÷dr&ur
#Y$tR
$ydßqè%ur
â¨$¨Z9$#
äou$yfÏtø:$#ur
$pkön=tæ
îps3Í´¯»n=tB
ÔâxÏî
×#yÏ©
w
tbqÝÁ÷èt
©!$#
!$tB
öNèdttBr&
tbqè=yèøÿtur
$tB
tbrâsD÷sã
ÇÏÈ
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Kedudukan
orang tua dalam keluarga adalah sebagai penerima amanat Allah SWT yang berupa
anak. Maka orang tua mempunyai kewajiban akan penanaman pendidikan agama dalam
jiwa anak bersamaan dengan pertumbuhan pribadinya. Apabila hal ini dilakukan,
maka tentulah anak akan memiliki kepribadian yang baik menurut agamanya serta
mampu menghadapi masalah sejalan dengan tuntunan agamanya. Lengahnya orang tua
akan pendidikan agama pada anak akan menjadi faktor rusaknya akhlak dan
hilangnya kepribadian anak yang sesuai dengan hakikat manusia.
Pendidikan agama dalam lingkungan
keluarga dapat dilakukan dengan membuka wawasan anak akan ajaran agama. Dengan
terbukanya wawasan akan agama diharapkan anak dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruj menurut agamanya. Namun, hal ini bukan satu-satunya hal
yang harus dilakukan oleh orang tua karena jika anak hanya diberikan nasihat
tanpa ada peneladanan dan pembiasaan, anak sering kali bersikap acuh dan
mengabaikannya.
Sikap orang terhadap agama atau
akhlak orang tua akan memantul terhadap anak. Jika orang tua menghormati
terhadap ajaran agama,maka anak pun akan menghormati agama. Sebaliknya, apa
bila sikap orang tua terhadap agama itu negatif, acuh tak acuh, atau meremehkan
bahkan mengingkarinya, maka sikap itu pula yang tumbuh pada anak. Dalam
kenyataannya memang banyak kita jumpai kenakalan remaja yang disebabkan kurang
kokohnya jiwa agama (akhlak) pada anak. Pendidikan akhlak yang sering dikesampingkan
dalam keluarga membuat anak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang tidak
sehat. Jadi, orang tua harus membiasakan dan memberikan teladan akan sikap
patuh, jujur, disiplin, dan pandai menempatkan diri sebagai hamba Allah serta
pandai bergaul dengan massyarakat.Jika diperlukan pujian maupun hukuman juga
perlu dilakukan oleh orang tua untuk memotifassi anak untuk patuh terrhadap
ajaran agama.
Pendidikan agama yang diberikan pada
anak yang pertama adalah tentang keimanan, karena keimanan merupakan dasar
kehidupan beragama. Dengan keimanan yang ada dalam diri seseorang akan menjadi
pengendali seseorang dalam bertindak, ia tidaak mungkin melakukan hali yang
melanggar norma jika keimanan ada dalam hatinya dan menjadikan Allah sebagai
raja dalam hatinya. Pembiasaan peribadahan juga tidak kalah penting untuk
diajarkan pada anak. Peribadahan ini
akan menjadi bukti penghambaan seseorang terhadap penciptanya.
Pendidikan agama yang lain yaitu
akhlak. Akhlak sangatlah penting untuk diajarkan pada anak karena ini merupakan
modal utama bagi anak agar dapat hidup berdampingan dengan mesyarakat dengan
baik. Salah satu akhlak yang baik yaitu kejujuran. Dengan kejujuran yang
dimiliki anak, nantinya dapat mengantarkan anak pada kesuksesan. Karena sikap
jujur yang dimiliki seseorang akan membuat orang lain percaya padanya untuk
melakukan kerja sama baik dalam lingukan masyarakat kecil maupun dalam
lingkungan bisnis.
Sudah jelas bahwa orang tua
merupakan pemeran utama dalam pendidikan agama pada seseorang.Sesibuk dan sebanyak
apa pun orang tua, pendidikan agama anaknya merupakan kewajiban orang tua.
Orang tua harus menunaikan kewajiban tersebut meskipun dengan bantuan orang
lain. Sikap yang bijak jika orang tua mendidik anaknya dengan porsi yang
seimbang akan pendidikan dunia dan akhirat. Maka adalah salah jika ada orang
tua menyalahkan orang lain seperti guru atau lingkungan jika anaknya melanggar
norma yang ada, walaupun semuanya terlibat di dalamnya. Pendidikan agama di
keluarga merupakan benteng utama yang menjadi pagar seseorang agar tetap pada
ajaran agamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar