I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan bermasyarakat, agama memegang peranan yang sangat penting. Keberadaan
agama ditengah-tengah masyarakat tidak dapat diabaikan. Agama mengatur semua
hukum yaang berlaku agar dapat menciptakan kerukunan dalam kehidupan
bermasyarakat. Posisi agama memainkan peranannya yang penting sebagai penegak
hukum dan menjaga supaya masyarakat saling menghormati dan tunduk pada hukum
yang berlaku agar tercipta kehidupan yang selaras. Gejala-gejala alam, sosial,
dan budaya juga berpengaruh terhadap kegiatan keberagamaan yang saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Agama mengajarkan bagaimana
menghadapi situasi-situasi yang terjadi pada alam, sosial, dan budaya sekitar.
Kita dianjurkan untuk selalu berpegang teguh pada agama dan selalu bersyukur
atas nikmat yang telah diberikan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Contoh
potensi alam dalam keberagamaan.
2. Contoh
potensi sosial keberagamaan.
3. Contoh
potensi budaya keberagamaan.
II.
PEMBAHASAN
a)
Gejala
Alam
·
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
pergeseran lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.
Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi disebut gempa vulkanik.
Sedangkan gempa bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lempeng bumi disebut gempa tektonik. Gempa bumi menyebabkan
orang kehilangan harta benda. Gempa bumi juga membuat orang meninggal karena
tertimbun reruntuhan bangunan. Dalam konteks keberagamaan sebagai umat islam, selain berlindung dan
menyelamatkan diri dari gempa kita juga harus memohon perlindungan dan berdo’a
kepada Allah SWT agar diberi keselamatan dan menerima segala kemungkinan yang
terjadi secara ikhlas.
·
Gunung Meletus
Gunung meletus
merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma didalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung api yang masih aktif
bisa meletus sewaktu-waktu. Manusia yang tidak mengenal Tuhan menganggap bahwa
bencana yang terjadi itu apa adanya, tetapi karena gejala alam bukan dari
buatan Tuhan. Tetapi menurut manusia yang beragama bencana terjadi pasti ada
sebab akibatnya. Sebagai umat muslim harus lebih bersyukur ketika musibah
terjadi dan jangan sampai menyalahkan musibah tersebut. Wujud perilaku
keberagamaan muncul karena manusia melakukan perilaku keburukan.
·
Banjir
Banjir
adalah air yang mengalir dan meluap dalamjumlah yang sangat besar. Banjir dapat
menggenangi daerah-daerah sekitarnya. Lahan hutan digunduli juga dapat
menyebabkan banjir. Pepohonan di hutan menahan air hujan dan membantu
meresapkan ke tanah. Karena hutan sudah digunduli air hujan tidak tertahan dan
meresap ke tanah. Dalam interaksi keberagamaan, banjir tersebut menyebabkan
lingkungan semakin kotor, dan apabila mau beribadah pasti kesulitan karena
syarat utama ibadah adalah suci atau bersih.
·
Kekurangan Air Bersih
Persediaan
air bersih semakin berkurang karena semakin banyak lahan yang menjadi
pemukiman. Wudlu merupakan syarat sahnya shalat. Apabila air bersih berkurang
pasti air yang digunakan untuk berwudlu semakin dikurangi. Padahal berwudlu itu
disunnahkan membasuh muka, pergelangan tangan, ubun-ubun, telinga, dan kaki
sebanyak 3 kali. Tetapi karena air bersih berkurang maka dikurangi juga dalam
membasuhnya untuk menghemat air.
b)
Gejala
Sosial
Gejala sosial dapat dilihat dari tiga
sudut pandang:
Sudut pandang motif.
Sudut pandang tujuan.
Sudut pandang kelompok.
Sudut pandang kelompok terbagi menjadi
tiga:
o Keluarga:
Dalam keluarga akan mempengaruhi perilaku keberagamaan antar individu.
Interkasi dalam keluarga tersebut akan mempengaruhi kehidupan Didalam
lingkungan keluarga merupakan awal diajarkannya tuntunan-tuntunan agama.
Apabila dalam keluarga diajarkan hal-hal baik maka keluarga tersebut juga akan
baik, begitu juga sebaliknya.
o Kelompok
pergaulan (pier group): Kelompok dimana dia merasa punya kecocokan, kedekatan
karena kesamaan obrolan, usia, jurusan, sekolah dll yang mempengaruhi perilaku
keberagamaan.
o Masyarakat:
Dalam berinteraksi dengan masyarakat lebih banyak nilai yang masuk kedalam diri
karena masyarakat merupakan tempat orang bersosial, berinteraksi dengan
berbagai macam orang. Apabila masyarakatnya baik pasti orang yang didalam
masyarakat tersebut juga baik, begitupun sebaliknya.
c)
Gejala
Budaya
Budaya itu adalah estetika atau
keindahan, hasil cipta rasa karya manusia. Budaya itu merupakan hasil ekspresi
manusia yang memunculkan sifat objektif. Contoh gejala budaya yang berpengaruh terhadap perilaku keberagamaan:
·
Saat haji
identik dengan memakai pakaian putih agar lebih khusyuk dalam menjalankan
ibadah tersebut.
·
Saat shalat
berjama’ah dianjurkan memakai mukena warna putih agar dsaat shalat bias lebih
khusyuk dan tidak mengganggu yang lain.
III.
PENUTUP
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa agama merupakan suatu hal yang dijadikan
sandaran penganutnya yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah alam,
sosial, dan budaya yang sedang terjadi
agar dapat memberikan solusi yang nyata untuk penyelesaian persoalan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
2. Materi
kuliah ibu primi
TUGAS MANDIRI
Contoh
Gejala Alam, Sosial, dan Budaya yang mempengaruhi perilaku keberagamaan :
Ø Contoh Gejala Alam:
Angin
topan adalah pusaran angin kencang dengan
kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di
antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat
berdekatan dengan khatulistiwa.
Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang
yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan
kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan
sekitar 20 Km/jam.
Angin Topan menyebabkan
rumah-rumah, tempat ibadah,
pohon-pohon, tiang listrik dan benda-benda lain porak poranda karena
terkena angin tersebut.
Perilaku
keberagamaan:
o
Membantu korban bencana
dengan menyalurkan bantuan sembako.
o
Membangun tenda-tenda
darurat untuk tempat tidur dan tempat ibadah.
Ø Contoh Gejala Sosial:
Mencuri
adalah mengambil sesuatu barang secara sembunyi-sembunyi, baik yang melakukan
itu anak kecil atau orang dewasa, baik barang yang dicuri itu sedikit atau
banyak, dan barang yang dicuri itu disimpan ditempat yang wajar untuk menyimpan
atau tidak. Hukum mencuri adalah haram. Pelaku pencurian wajib dikenakan had
mencuri, yaitu potong tangan. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah: 38
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Perilaku
keberagamaan:
v
setelah melihat bahwa
hukuman mencuri adalah dipotong tangan seharusnya pencuri itu semakin jera.
v
Apabila terlanjur
mencuri sesegeralah bertobat agar mendapat ampunan dari Allah SWT dan tidak
mengulanginya lagi.
v
Apabila kita melihat
seseorang yang akan mencuri sebaiknya kita mencegah dia melakukan itu.
Ø Contoh Gejala Budaya:
Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media
pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan,
mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku"
(H.R. Bukhari Muslim).
Perilaku keberagamaan:
o Mengadakan khitan massal.
o Sikap
ta’awun atau tolong menolong.
o Khitan itu selain diwajibkan juga
memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat mencegah infeksi dan mengurangi
resiko tertular penyakit menular seperti HIV-AIDS.
o Menurut penelitian pada orang yang
tidak disunat lebih besar resikonya timbul infeksi yang berakibat pada terjangkitnya berbagai
penyakit diantaranya yang paling menghawatirkan adalah Kanker Penis.
o Selain mengurangi risiko
tertular HIV melalui hubungan seks, pria yang disunat juga jauh dari risiko
terkena virus human pappiloma virus (HPV), Virus ini juga merupakan penyebab
penyakit Kanker Serviks (leher rahim) pada wanita.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar