DOMAIN MEDIA PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI
Dosen Pembimbing : Rochanah,M.Pd.I
Disusun Oleh : Kelompok 5
Nama : 1. Wahyu Hikmawati ( 1310110052 )
2. Riyadhul Jannah ( 1310110075 )
3. Nurul Ainiyah ( 1310110078 )
Kelas : B2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Apabila
proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah-sekolah, tidak lain
ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana.
Baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interkasi yang
terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang
antara lain terdiri atas: murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah,
bahan atau materi pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas seperti
: video, proyektor, komputer, laboratorium, perpustakaan dan lain-lain.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien
yang meskipun sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan
alat-alat tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan
membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
cukup tentang media pengajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Domain?
2. Bagaimana pengertian Media Pembelajaran?
3. Apa saja domain dalam media pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Domain
Domain/Kawasan
merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran.
Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu disiplin ilmu agar
disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk rumusan
praktik yang dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai
panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerak dalam bidang yang
dimaksud.[1]
Selain itu,
kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi yang sudah ada agar pembentukan
profesi dan praktik menjadi lebih mudah. Kawasan memberi penjelasan bagi para
profesional dan praktisi mengenai apa yang harus dan boleh dilakukan atau apa
yang menjadi batasan perilaku dan ruang lingkup pekerjaan dan layanan yang
harus diselesaikan. Batasan perilaku selanjutnya secara utuh disusun dalam kode
etik keprofesian seperti yang dimiliki oleh organisasi profesi tertentu. Hasil
utuh tersebut akan diselesaikan menjadi standar perilaku.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.[2]
Dari
pengertian di atas, kata media berlaku untuk umum, berbagai kegiatan atau
usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas
dalam bidang teknik. Istilah media juga digunakan dalam bidang pengajaran atau
pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media
pembelajaran.[3]
Media
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Yaitu
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat medorong
terjadinya proses belajar.
Sedangkan
menurut Briggs media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Assosiation mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar
termasuk teknologi perangkat keras.
Jadi,
dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.
C. Macam-macam Domain Media Pembelajaran
Domain Media
Pembelajaran adalah teori dan praktek desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan,dan Evaluasi.
1. Domain Desain
Secara
parsial domain desain berasal dari psikologi gerakan pembelajaran (instruction
movement). Dalam hal ini terdapat beberapa katalis : pertama,
artikel yang ditulis oleh B.F. Skinner tahun 1954 tentang “The Science of
Learning and the Art of Teaching” dan teorinya tentang pembelajaran berprogram (programmed
instruction), Kedua, buku yang ditulis oleh Herbert Simon tahun 1969
tentang the Sciences of the Artificial yang membahas karakteristik umum
ilmu desain secara normatif, dan ketiga, pendirian pusat-pusat untuk
desain materi dan program pembelajaran tahun 1960-an, seperti the Learning
Resource and Development Center di University of Pittsburgh. Pada dasawarsa
1960-an sampai 1970-an Robert Glaser, direktur pusat itu menulis dan berbicara
tentang desain pembelajaran sebagai inti teknologi pendidikan. Banyak psikologi
pembelajaran yang berakar dari domain desain dihasilkan dalam asosiasi di
Pittsburgh.
Fungsi
melengkapi akar psikologi pembelajaran itu merupakan aplikasi teori sistem pada
pembelajaran. Diperkenalkan oleh Jim Finn dan Leonard Silvern, pendekatan
sistem pembelajaran berkembang sacara bertahap menjadi sebuah metodologi dan
mulai memadukan konsep-konsep dari psikologi pembelajaran. Pendekatan sistem
mengarah pada gerakan desain sistem pembelajaran sebagaimana dicontohkan oleh
proses pengembangan pembelajaran yang digunakan di sekolah tinggi pada tahun
1970-an. Minat dalam desain pesan juga berkembang selama dasawarsa 1960-an dan
awal 1970-an. Kolaborasi Robert Gagne dan Leslie Briggs di American Institutesfor
Research pada dasawarsa 1960-an (juga di Pittsburgh) dan di Florida State
University menghasilkan berkembangnya keahlian mereka dalam psikologi
pembelajaran dan bakat dalam desain sistem. Secara bersama mereka membagi
konsep desain pembelajaran menjadi konsep yang berguna dalam kehidupan.
Pada
suatu waktu domain desain pembelajaran dirancukan dengan domain pengembangan,
juga dengan konsep pembelajaran secara lebih luas. Tetapi definisi ini
membatasi desain pada fungsi perencanaan (Planning). Konsekuensinya,
dasar pengetahuan domain itu menjadi kompleks dan mencakup berbagai model
prosedural, model konseptual, dan teori. Tetapi, dasar pengetahuan setiap
bidang studi apapun tidak bersifat statis. Hal ini terjadi juga pada kasus
desain pembelajaran terlepas dari landasannya yang kuat pada khasanah
pengetahuan tardisional. Disamping itu, oleh karena longgarnya hubungan antara
desain pembelajaran dengan domain-domain lain dalam teknologi pembelajaran,
dasar pengetahuan desain juga berubah untuk mempertahankan konsistensinya
dengan pengembangan, pemakaian, managemen, dan evaluasi.[4]
2. Domain Pengembangan
Pengembangan adalah
proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya
meliputi : Teknologi Cetak, Teknologi Audio-Visual, Teknologi Komputer, dan Teknologi
Terpadu.
Kawasan
pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang
bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan
kawasan. Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran yang lain
(teknologi cetak) mendahului film, namun pemunculan film merupakan tonggak
sejarah dari gerakan audio-visual ke era teknolgi dimasa sekarang.
Di dalam kawasan
pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang
mendorong terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya.Pada dasarnya
kawasan pengembangan terjadi karena:
a.
Pesan yang didorong oleh
isi
b.
Strategi pembelajaran
yang didorong oleh teori
c.
Manifestasi fisik dari
teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran
3. Domain Pemanfaatan
Domain Pemanfaatan
adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi
pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan
bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan
mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan
aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan
bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan,
memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke
dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
Karya Dale dalam bukunya
Audiovisual Materials in Teaching, yang di dalamnya mencoba memberikan
rasional umum tentang pemilihan bahan dan aktivitas belajar yang tepat. Dalam
buku ini mengemukakan model ASSURE, yang dijadikan acuan prosedur untuk
merancang pemanfaatan media dalam mengajar. Langkah-langkah tersebut meliputi :
a.
Analyze leraner
(menganalisis pembelajar)
b.
State Objective
(merumuskan tujuan)
c.
Select Media and
Materials (memilih media dan bahan)
d.
Utilize Media and
Materials (menggunakan media dan bahan)
e.
Require Learner
Participation (melibatkan siswa)
f.
Evaluate and Revise (penilaian
dan revisi)
Pemanfaatan Media; yaitu penggunaan yang
sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.[5]
4. Domain Pengelolaan
Domain Pengelolaan/manajemen
adalah proses pendayagunaan semua orang dan fasilitas. Sesuai dengan
uraian diatas ada beberapa pakar pendidikan mendefinisikan manajemen yaitu
proses kerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien. Oleh karena definisinya itu, banyak pakar administrasi
pendidikan yang berpendapat bahwa manajemen itu merupakan kajian administrasi
ditinjau darui sudut prosesnya. Dengan kata lain, manajemen itu merupakan
proses, terdiri atas kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerja sama
(administrasi) secara efisien. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat
Gorton yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang akan digunakan
administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan
tertentu atau mencapai tujuan tertentu
Pengelolaan meliputi
pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi
pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan
program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media
sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan
penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.[6]
5. Domain Evaluasi
Aspek
penting lainnya dalam teknologi pengajaran adalah evaluasi atau penilaian.
Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap
hasil belajar, tetapi juga harus dilakukan terhadap proses pengajaran itu
sendiri. Dengan evaluasi tersebut dapat dilakukan revisi program pengajaran dan
strategi pelaksanaan pengajaran. Dengan kata lain, ia dapat berfungsi sebagai
umpan balik dan remedial pengajaran. Evaluasi terhadap proses pengajaran masih
kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penelitian terhadap hasil
pengajaran yang dicapai para siswa. Oleh sebab itu, upaya remedial pengajaran
jarang dilakukan oleh para guru sehingga strategi belajar mengajar tidak
menunjukkan adanya perubahan yang berarti dari waktu ke waktu dan dari situasi
ke situasi.
Evaluasi
terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari
pengajaran itu sendiri. Artinya, evaluasi harus tidak terpisahkan dalam
penyusunan dan pelaksanaan pengajaran. Evaluasi proses bertujuan menilai
keefektifan dan efisiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan
penyempurnaan program dan pelaksanaannya. Objek dan sasaran evaluasi proses
adalah komponen-komponen sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan
dengan masukan proses maupun dengan keluaran, dengan semua dimensinya.
Komponen
masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni masukan mentah dan masukan
alat (instrumental input).Penilaian terhadap masukan mentah, yakni siswa
sebagai subjek dan objek belajar, yang mencakup aspek-aspek antara lain
kemampuan siswa, minat, perhatian, dan motivasi belajar siswa, pengetahuan awal
dan prasyarat, karakteristik siswa. Penilaian terhadap masukan instrumental
mencakup dimensi-dimensi sebagai berikut : kurikulum, sumber dan saran belajar.
Komponen
proses adalah interaksi semua komponen pengajaran seperti bahan pengajaran,
metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian, dan lain-lain.Komponen
keluaran adalah hasil belajar yang dicapai anak didik setelah menerima proses
pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian hasil.
Penilaian terhadap masukan mentah, yakni siswa sebagai subjek dan objek
belajar, yang mencakup aspek-aspek
antara lain: kemampuan siswa, minat, perhatian, dan motivasi belajar siswa,
pengetahuan awal dan prasyarat, karakteristik siswa.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Domain/Kawasan
merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran. Sedangkan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Domain
Media Pembelajaran merupakan teori dan praktek desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan,dan Evaluasi. Desain diartikan
menyeleksi
dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi, dan
asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang tujuan memvisualiasasi dan
memformulasi hasil yang diingginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam
penyelesaian. Pengembangan adalah
proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya
meliputi : Teknologi Cetak, Teknologi Audio-Visual, Teknologi Komputer, dan Teknologi
Terpadu. Domain Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber
untuk belajar. Domain Pengelolaan/manajemen adalah proses pendayagunaan
semua orang dan fasilitas. Domain Evaluasi adalah kegiatan atau proses
penentuan nilai pendidikan, sehinnga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
B. Saran
Demikianlah
makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami
perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus
Retnanto, Teknologi Pembelajaran, Kudus, Nora Media, 2011.
Arief
S. Sadiman dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT RajaGrafindo
Persada, 1996
Azhar Arsyad, Media Pengajaran,
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1997.
Heri
Gumawan, Kurikulum dan pembelajaran pendidikan Agama Islam, Bandung, Alfabeta, 2012.
Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung, CV Sinar Baru,
1997
Suanti Mamonto, Domain Teknologi Pembelajaran, http://suanti-mamonto.blogspot.co.id/2012/06/domain-teknologi-pembelajaran.html,
Selasa, 07 Oktober 2015, Pukul 11.00 WIB
[1] Agus Retnanto, Teknologi
Pembelajaran, Kudus, Nora Media, 2011 hlm 1
[3] Heri
Gumawan, Kurikulum dan pembelajaran pendidikan Agama Islam, Bandung, Alfabeta, 2012, hlm 184.
[5] Arief
S. Sadiman dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT RajaGrafindo
Persada, 1996, hlm 181-188
[6] Suanti Mamonto, Domain
Teknologi Pembelajaran,
http://suanti-mamonto.blogspot.co.id/2012/06/domain-teknologi-pembelajaran.html,
Selasa, 07 Oktober 2015, Pukul 11.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar