Sabtu, 20 Desember 2014

Arah Pendidikan Islam Berdasarkan Sifat dan Jenisnya



A.      Sifat Pendidikan Islam
Pada dasarnya sipaf pendidikan islam hampir sama dengan sjaran agama islam. Selain itu tujuan dari pendidikan islam sendiri merupakan penjabaran dari ajaran agama islam yaitu menjadikan muslim yang bertakwa, berakhlakul karimah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Adapun sifat dari pendidikan islam itu sendiri diantaranya ialah:
a.         Bersifat Ke-Tauhid-an. Seluruh ornamen-ornamen dalam pendidikan islam harus dosesuaikan dengan ajaran agama islam. Mulai dari visi dan misi dari sekolahan itu, guru, kurikulum dan lain sebagainya harus ditujukan semata-mata karena Allah SWT agar kita senantiasa patuh, taat kepada-Nya.
b.        Bersifat fleksibel. Penjabaran dari ayat-ayat al-qur’an yang semakin berkembangnya para ilmuan tafsir sehingga penginterpretasikan ayat-ayat al-qur’an ini dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman. Sehingga arti fleksibel dalam ranah pendidikan ialah islam mampu menyesuaikan dengan kebutuhan para lembaga-lembaga pendidikan islam.
c.         Bersifat seimbang. Maksudnya adalah dalam hal pendidikan islam tidak terlepas dari ajaran ketauhid-an. Jadi keseimbangan dalam hail ini ialah, keseimbangan antara individu dengan sosial, keseimbangan antara dunia dengan akhirat serta keseimbangan antara jasmani dan rohaninya. Karea pada dasarnya dengan sifat seimbang inilah mampu menciptakan suatu pendidikan yang adil tanpa membedakan latar belakang dari orang tersebut.
Atas dasar itulah maka akan tercipta pendidikan islam yang diharapkan oleh masyarakat
B.     Jenis Pendidikan
a.    Keluarga (Pendidikan In-Formal)
Keluarga merupakan lembaga pendidikan in-formal yang memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan soerang anak, baik buruk tingkah laku seorang anak sangat dipengaruhi oleh didikan ke dua orang tuanya di rumah. Selain itu, pendidikan keluarga juga sebagai dasar bagi pembentukan karakter bagi si anak nantinya. Dalam hal pendidikan dalam keluarga, ibulah yang memiliki peranan sangat penting. Karena selain mengabdikan dirinya dalam keluarganya dan menjaga keharmonisan rumah tangganya, ibu juga yang memberikan pendidikan dasar bagi anak-anaknya di rumah.
Pendidikan dalam keluarga memiliki peran penting, diantaranya memberikan penilaian terhadap tingkah laku si anak dan memberikan contoh yang baik serta contoh yang buruk. Sebagai pendorong dalam kegiatan belajar si anak dalam melakukan proses belajar di rumah. Selain itu orang tua juga diharuskan memberikan masukan-masukan yang positif agar si anak dapat berkelakuan baik nantinya. Membantu pemecahan masalah si anak apabila ada kesulitan dalam belajar, dan lain-lain.
b.    Formal/ Pendidikan Di sekolah
Lembaga pendidikan islam selanjutnya ialah pendidikan dalam madrasah. Setelah si anak umur 4 tahun maka si anak berhak mendapatkan pendidikan dasar setelah ia mendapatkan pendidikan dari keluarganya yaitu pendidikan anak usia dini (TK/RA). Yangmana pendidikan TK/RA merupakan pendidikan formal yang pertama bagi si anak. Setelah anak usia 7 tahun maka si anak beranjak ke sekolah dasar (SD/MI). Setelah itu akan dilanjutkan pada pendidikan Menengah Pertama (SMP/MTs) yang mana pendidikan ini merupakan awal dari pencarian jati diri. Setelah itu akan dilanjutkan lagi pada pendidikan Menegah Atas atau dapat disebut juga dengan SMA/MA. Setelah itu dapat pula dilanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT).
c.    Pendidikan dalam Masyarakat
Selain anak mendapatkan pendidikan dari keluarganya dan setelah ieu mendapatkan pendidikan formal. Si anak juga harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Diantanya ialah masjid sebagai Pendidikan Islam, yang nama pendidikan dalam masjid ini tidak membedakan mana kaya miskin, laki-laki maupun perempuan. Masyarakat dalam hal ini memiliki peranan yang sangat penting oleh karena itu diharapkan masyarakat memberikan kenyamanan terhadap para remaja yang sedang peerjalanan dalam mencari jati diri itu, misalnya saja dibentuk remaja masjid, tempat pengajian mingguan yang pesertanya adalah para remaja. Dengan hal itu maka diharapkan mampu membentuk watak anak menjadi lebih dewasa dan mampu menghargai pendapat dari orang lain. Selain itu dapat pula disediakan perpustakaan agar waktu luang yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik bukan malah berkumpul dipos kampling yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
     Ketiga lembaga pendidikan tersebut haruslah berjalan dengan seimbang dan bekembang secara maksimal. Karena ke-tiganya itu saling terkait satu sama lain dalam pembentukan karakter anak, perkembangan bagi mental si anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar